Kesra

Gotong Royong Wisata Bersih di Danau Toba

×

Gotong Royong Wisata Bersih di Danau Toba

Sebarkan artikel ini

Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Danau Toba, Sumatra Utara.

Danau Toba. (Foto: Kemenpar)

SinarHarapan.id – Pemerintah terus menggaungkan pentingnya kebersihan destinasi wisata demi pariwisata yang berkelanjutan. Salah satu langkah konkret  Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) melalui Gerakan Wisata Bersih (GWB) di Danau Toba, Sumatra Utara.

Wakil Menteri Pariwisata Ni Luh Puspa memimpin langsung pelaksanaan GWB pada 4–5 Mei 2025 di dua lokasi: Amphiteater Waterfront City Pangururan dan Pantai Bebas Parapat. Gerakan ini melibatkan lebih dari 800 peserta dari berbagai elemen masyarakat, komunitas, pelaku usaha, dan pemerintah daerah.

“Gerakan ini adalah bentuk komitmen kolektif dalam menjaga destinasi wisata agar bersih, nyaman, dan lestari,” ujar Puspa di Pangururan, Senin, (5/5).

Baca Juga: Petani Rempah di Danau Toba Naik Kelas Berkat KUR BRI

Selain bersih-bersih, kegiatan ini juga mencakup edukasi pengelolaan sampah berbasis komunitas dan penyediaan sarana kebersihan. Kemenparekraf menegaskan program ini sebagai salah satu prioritas nasional untuk meningkatkan kualitas dan daya saing destinasi.

Mengejar Standar Global

Dalam indeks Travel and Tourism Development Index (TTDI), posisi Indonesia naik dari peringkat 32 ke 22. Namun, pada indikator kesehatan dan kebersihan, Indonesia masih tertinggal dari negara-negara Asia lainnya. Gerakan Wisata Bersih diharapkan memperbaiki citra sekaligus menunjang pilar kebersihan dalam TTDI.

“Lingkungan yang bersih jadi fondasi utama kenyamanan wisatawan dan pertumbuhan ekonomi lokal,” kata Puspa. Ia berharap GWB menjadi kebiasaan baru dan membentuk kesadaran kolektif masyarakat.

Dukungan Multi-Pihak

Kegiatan di Pangururan didukung Pemerintah Kabupaten Samosir dan PT Astra International Tbk. Sementara di Parapat, kolaborasi melibatkan Pemerintah Kabupaten Simalungun, Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT), dan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Pematangsiantar. Bank Indonesia juga mendorong pengelolaan sampah lewat kemitraan dengan bank sampah lokal.

Gubernur Sumatra Utara, Bobby Nasution, menekankan bahwa pembangunan pariwisata tak melulu soal infrastruktur. “Kebersihan adalah cermin karakter dan peluang ekonomi kita,” ujarnya.

Samosir Menuju Pariwisata Digital

Gerakan Wisata Bersih turut menjadi panggung peluncuran inisiatif daerah. Pemerintah Kabupaten Samosir merilis program Visit Samosir 2025–2026 dan aplikasi Samosir Tourism yang mempermudah wisatawan mengakses informasi seputar destinasi, akomodasi, hingga kuliner lokal.

Bupati Samosir, Vandiko T. Gultom, menyampaikan Samosir masuk dalam daftar 25 destinasi terbaik Asia versi Travel+Leisure Asia. “Prestasi ini harus dijaga lewat komitmen bersama menjaga kebersihan,” katanya.

Pemberdayaan Komunitas Wisata

Astra turut memperkenalkan dua desa binaannya, yakni Desa Wisata Hariara Pohan dan Desa Wisata Huta Tinggi. Menurut Advisor to Astra, Riza Deliansyah, pengembangan pariwisata perlu dukungan dari banyak sisi, termasuk penguatan kapasitas desa wisata.

Hadir pula dalam acara tersebut jajaran pejabat daerah seperti Bupati Tapanuli Utara Jonius Hutabarat, Ketua DPRD Samosir Nasib Simbolon, Wakil Bupati Simalungun Benny Gusman Sinaga, serta perwakilan Bank Indonesia dan BPODT.

Dari sisi Kemenparekraf, Wamen Ni Luh Puspa didampingi Deputi Destinasi dan Infrastruktur Hariyanto, Staf Ahli Transformasi Digital Iyung Masruroh, dan Asisten Deputi Pengembangan Amenitas Wilayah I Bambang Cahyo Murdoko.

Kebersihan Jadi Investasi

Gerakan Wisata Bersih dinilai bukan sekadar agenda seremonial, tapi bagian dari investasi jangka panjang. “Pariwisata yang unggul lahir dari destinasi yang bersih dan lestari,” tegas Puspa.

Kesra

SinarHarapan.id – Kementerian Pariwisata (Kemenpar) bekerja sama dengan Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemendes PDT) memperkuat pembangunan desa….