Nasional

INALUM Rayakan Eksistensi Setengah Abad dengan Aksi Peduli Bencana

×

INALUM Rayakan Eksistensi Setengah Abad dengan Aksi Peduli Bencana

Sebarkan artikel ini

Perusahaan BUMN INALUM memasuki usia 50 tahun lakukan program peduli sosial atas bencana Sumatra dan Aceh

INALUM Rayakan 50 tahun dengan mengundang awak media untuk sampai kan program Aksi Peduli sebagai langkah tanggap bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.

SinarHarapan.id – Jelang usia ke setengah abad, PT Indonesia Asahan Aluminium (INALUM) siapkan beberapa program Aksi Peduli sebagai langkah tanggap bencana yang terjadi di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat. Program ini mencakup Pemeriksaan Kesehatan gratis, Pasar Murah di 12 titik lokasi, hingga Pemulihan Infrastruktur di Kawasan bencana.

Corporate Secretary INALUM Mahyaruddin Ende menyebut program ini sengaja dibuat sebagai wujud kehadiran INALUM di Sumatera Utara yang sudah menyentuh setengah abad. Ia menyebut beberapa program bantuan dan pemulihan sudah disiapkan seperti 13.000 paket sembako murah dan komitmen pemulihan infrastruktur yang akan disebarkan oleh INALUM dengan partisipasi Insan INALUM yang menjadi relawan.

“Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa masyarakat kepada INALUM selama setengah abad ini, dan pada usia ke-50 ini, INALUM ingin menunjukan bakti kami kepada masyarakat khususnya yang menjadi korban bencana di Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat. Kami berharap bantuan yang akan disampaikan oleh Relawan INALUM ini bisa bermakna, memudahkan dalam pemulihan, dan bisa mengembalikan Kembali senyuman bahagia saudara-saudari kami semua,” ujar Mahyaruddin.

Beberapa program Tanggap Bencana disiapkan oleh INALUM dalam periode Desember 2025 hingga akhir Januari 2026. Program tersebut tersebar di Kawasan Operasional Perusahaan (Toba dan Batubara) dan Kawasan Bencana di Sumut, Aceh, dan Sumbar. Program tersebut antara lain: Pembagian Sembako, Pelayanan Kesehatan, Mobiler Sekolah, Peralatan Mitigasi Bencana, Tenda Darurat, Bibit Pertanian-Perikanan, dan Pembangunan Infrastruktur.

Kepala Grup Layanan Strategis Daniel Hutauruk menyebut bahwa program INALUM Peduli, merupakan bentuk komitmen perusahaan sebagai bentuk tanggung jawab sosial dimana INALUM hadir dalam upaya mitigasi, respons darurat, dan pemulihan pascabencana, di wilayah terdampak.

“Momentum HUT INALUM ke-50 dimaknai sebagai ajakan bagi seluruh karyawan untuk terlibat aktif dalam aksi kemanusiaan, termasuk membantu meringankan beban masyarakat terdampak bencana di Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh (NAD). Semangat kebersamaan ini menjadi refleksi nilai kepedulian dan solidaritas yang terus dijaga INALUM dalam perjalanan menuju masa depan,” ujar Daniel.

Memaknai Setengah Abad Eksistensi
INALUM menegaskan tekad untuk menempuh dan membentuk jalan baru menuju masa depan industri aluminium nasional yang lebih kuat, berkelanjutan, dan kompetitif. Transformasi yang dijalankan tidak hanya berfokus pada modernisasi teknologi peleburan, peningkatan efisiensi, serta pemanfaatan energi yang lebih baik dan modern, tetapi juga pada bagaimana setiap proses bisnis mampu menciptakan nilai tambah yang nyata bagi lingkungan, masyarakat, dan pembangunan daerah.

Dalam kerangka ini, hilirisasi aluminium menjadi strategi kunci untuk memperluas manfaat industri sekaligus memperkuat posisi Indonesia dalam rantai nilai global. INALUM menjalankan hilirisasi dengan pendekatan yang bertanggung jawab dan terukur sebagai bagian dari komitmen terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) yang semakin menentukan keberlanjutan bisnis secara global. INALUM, melakukan tiga proyek strategis sebagai aksi korporasi mewujudkan hilirisasi. Adapun proyek tersebut antara lain Pembangunan SGAR II dan Smelter II di Mempawah, Kalimantan Barat, dan Pembangunan Potline IV di Kuala Tanjung, Batubara, Sumut.

Program – program dari INALUM

Pada aspek lingkungan, upaya konservasi difokuskan pada perlindungan ekosistem Danau Toba, di mana alih fungsi lahan dan pembalakan liar selama bertahun-tahun oleh masyaraat telah memicu terjadinya sekitar 250 ribu hektare lahan kritis. Untuk menjawab tantangan tersebut, INALUM membangun pembibitan modern berkapasitas hingga 500 ribu bibit pohon per tahun sebagai fondasi rehabilitasi lingkungan yang berkelanjutan dan berbasis dampak yang diwujudnyatakan dalam program rehabilitasi lahan seluas 500 hektare per tahun, terutama di kawasan tangkapan air dan wilayah penyangga sumber energi. Langkah ini tidak hanya menjaga keseimbangan ekosistem dan ketersediaan air, tetapi juga memperkuat ketahanan operasional pembangkit listrik tenaga air yang menjadi basis energi hijau INALUM.

Dalam kerangka ESG, konservasi tersebut diposisikan sebagai upaya mitigasi risiko lingkungan sekaligus investasi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan rantai pasok energi perusahaan Sejalan dengan agenda dekarbonisasi global, INALUM juga melakukan berbagai inisiatif penurunan emisi karbon yang terintegrasi dengan proses produksi. Upaya ini mencakup konversi ke bahan bakar yang lebih ramah lingkungan, peningkatan efisiensi pemanfaatan bahan baku, serta upgrading teknologi peleburan untuk menekan intensitas energi dan emisi. Pengelolaan limbah dijalankan dengan pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) guna mengurangi dampak lingkungan sekaligus meningkatkan efisiensi sumber daya. Langkah-langkah ini memperkuat posisi INALUM dalam menjawab tuntutan pasar global yang semakin menempatkan jejak karbon dan kinerja lingkungan sebagai prasyarat utama dalam perdagangan aluminium.

Pada dimensi sosial, INALUM menempatkan pembangunan sumber daya manusia sebagai fondasi keberlanjutan jangka panjang. Program perbaikan sarana dan prasarana sekolah, dukungan pendidikan, serta penguatan kompetensi tenaga pengajar khususnya di wilayah ring 1 menjadi fokus utama. Di saat yang sama, penguatan UMKM juga dilakukan secara terstruktur melalui keberadaan Rumah BUMN di Kabupaten Toba sebagai pusat pembinaan, pendampingan, dan peningkatan kapasitas usaha. Seluruh inisiatif ini dirancang agar memberikan dampak sosial yang nyata pada kemandirian dan berkelanjutan bagi masyarakat sekitar.

Dari sisi reputasi dan tata kelola, INALUM terus memperkuat transparansi dan akuntabilitas rantai pasok sebagai bagian dari komitmen terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab yaitu dengan keikutsertaan INALUM dalam ASI (Aluminium Stewardship Initiative), PROPER dan UNGC. Kemitraan yang adil, kepatuhan terhadap regulasi, serta penerapan prinsip keberlanjutan dalam setiap mata rantai produksi menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan pemangku kepentingan dan memperkuat citra industri aluminium nasional di tingkat global.