Ekonomi

Indonesia Optimis Tembus Tantangan Perdagangan Global

×

Indonesia Optimis Tembus Tantangan Perdagangan Global

Sebarkan artikel ini

Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mendorong semangat optimisme nasional di tengah ketidakpastian global.

SinarHarapan.id – Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti Widya Putri mendorong semangat optimisme nasional di tengah ketidakpastian global. Indonesia, sebagai negara dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar di ASEAN, memiliki peran penting dalam mendukung pertumbuhan perdagangan dunia.

Berbicara di HSBC Summit 2025 bertema “Transforming Indonesia: Redefining Growth, Reimagining Future” yang digelar di Jakarta pada Selasa (22/4), Roro menekankan pentingnya strategi perdagangan yang inklusif, adaptif, dan berkelanjutan.

Hadir sekitar 300 pelaku usaha, nasabah, asosiasi, serta pejabat tinggi negara, termasuk Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan President Director PT Bank HSBC Indonesia, Francois de Maricourt.

“Indonesia adalah negara ASEAN dengan PDB terbesar. Dengan kekuatan ini, kita berkomitmen memperkuat fondasi ekonomi nasional,” kata Roro.

Baca Juga: UNESCO Tetapkan 16 Global Geopark Baru

Meski IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global melambat menjadi 3,2 persen, Indonesia akan tetap stabil. ADB memperkirakan ekonomi tumbuh 5 persen, dan OECD bahkan memproyeksikan 5,2 persen.

Dalam menghadapi tantangan yang kian kompleks, pemerintah terus mendorong deregulasi impor bahan baku untuk industri ekspor agar daya saing tetap terjaga. Namun, perlindungan terhadap industri domestik juga tetap jadi prioritas.

Tantangan Global, Peluang Nasional

Ketegangan geopolitik, disrupsi digital, hingga gejolak harga energi menambah tekanan terhadap perdagangan internasional. Namun, menurut Roro, Indonesia justru bisa menjadikan situasi ini sebagai peluang.

“Kita adalah produsen nikel nomor satu dunia, timah ketiga, dan cadangan bauksit keenam terbesar,” ujar Roro.

Di tengah dinamika kebijakan dagang global, seperti tarif resiprokal AS, Indonesia tetap memilih jalur non-blok dan menjalin kerja sama strategis dengan mitra dagang secara seimbang.

Surplus Dagang dan Ekspansi Perjanjian Perdagangan

Pada periode Januari–Februari 2025, neraca perdagangan Indonesia mencatat surplus USD 6,59 miliar, naik signifikan dari tahun lalu yang sebesar USD 2,83 miliar.

Hingga April 2025, Indonesia telah menjalin 21 perjanjian dagang dengan 30 negara mitra, mencakup PTA, FTA, dan CEPA. Lebih dari 72 persen ekspor dan 74 persen impor berasal dari mitra FTA.

“Sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat sangat penting. Dengan kerja sama, kita bisa hadapi tantangan bersama,” tutup Wamendag.

HSBC Siap Dukung Daya Saing Global

President Director HSBC Indonesia, Francois de Maricourt, menyatakan komitmen HSBC untuk mendukung daya saing Indonesia dan menarik lebih banyak investasi asing langsung (FDI).

“Kami siap berkolaborasi untuk pertumbuhan Indonesia yang berkelanjutan,” ujarnya.

Network

SinarHarapan.id – Wakil Menteri Perdagangan RI Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan dukungan Indonesia terhadap kepemimpinan Singapura dalam perundingan…

Network

SinarHarapan.id – Dalam upaya mempromosikan film Indonesia ke panggung global, Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) semakin aktif mendukung sineas lokal….