Network

Industri Asuransi Jiwa 2024 Capai Premi Rp185,39 Triliun

×

Industri Asuransi Jiwa 2024 Capai Premi Rp185,39 Triliun

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan bahwa 56 perusahaan asuransi jiwa mencatatkan kinerja positif sepanjang tahun 2024, dengan peningkatan premi dan jumlah tertanggung.

“Pada 2024, industri mencatat pendapatan premi Rp185,39 triliun, meningkat 4,3% dari tahun sebelumnya. Pertumbuhan ini karena premi bisnis baru Rp108,32 triliun dan premi lanjutan Rp77,07 triliun,” ujar Ketua Dewan Pengurus AAJI, Budi Tampubolon.

Dalam hal produk, premi asuransi tradisional naik 18,7% menjadi Rp110,36 triliun, menyumbang 59,5% dari total premi.

Produk asuransi syariah juga berkembang 10,4%, mencapai Rp22,61 triliun, mencerminkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap produk keuangan syariah.

Jumlah tertanggung asuransi jiwa meningkat signifikan 80,1%, mencapai 154,64 juta orang, terutama karena pertumbuhan segmen tertanggung kumpulan yang naik 107,7%, menjadi 133,05 juta orang.

Bayarkan Total Klaim dan Manfaat sebesar Rp160,07 Triliun: Bukti Komitmen Industri dalam Melindungi Masyarakat

Ketua Bidang Produk, Manajemen Risiko, dan GCG AAJI, Fauzi Arfan, menegaskan bahwa pada 2024, industri asuransi jiwa membayar Rp160,07 triliun kepada 9,08 juta penerima manfaat.

Beberapa jenis klaim yang menunjukkan tren positif antara lain:

Klaim meninggal dunia mencapai Rp11,29 triliun, memberi perlindungan bagi keluarga nasabah.

Akhir kontrak meningkat 13,9% menjadi Rp18,30 triliun, menunjukkan manfaat jangka panjang.

Surrender turun 13,3% menjadi Rp77,15 triliun, mengindikasikan kesadaran proteksi yang lebih baik.

Partial withdrawal naik 17% menjadi Rp19,87 triliun, menunjukkan polis asuransi tetap menjadi solusi likuiditas.

Kesehatan meningkat 16,4% menjadi Rp24,18 triliun, dengan pertumbuhan yang lebih terkendali dibandingkan tahun lalu.

“Total aset industri asuransi jiwa meningkat 0,7% menjadi Rp616,75 triliun, sedangkan total investasi mencapai Rp541,40 triliun, naik 0,2%,” ungkap Kepala Departemen Agency AAJI, Wianto Chen.

Salah satu sektor investasi terbesar adalah Surat Berharga Negara (SBN), yang naik 11,9%, berkontribusi Rp205,03 triliun (37,9% dari total investasi).

Investasi di saham dan reksa dana masing-masing menyumbang 24,7% dan 12,9% dari total portofolio investasi.