SinarHarapan.id – Menyelamatkan Tabungan dari Terkikisnya Inflasi Kenaikan biaya hidup dan laju inflasi yang tak terkendali menjadi realita yang dihadapi banyak individu dan keluarga di Indonesia. Dalam situasi ekonomi yang serba tak pasti ini, banyak dari mereka yang merasa khawatir setiap melihat tabungannya.
Per-Februari 2024, tingkat bunga rata-rata pada rekening tabungan & deposito di lima bank terbesar di Indonesia saat ini berkisar pada angka 0.1% hingga 3%. Bahkan Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo mengungkapkan bahwa BI kemungkinan akan mulai menurunkan suku bunga acuan pada semester II-2024.
Di lain kesempatan, Perry Warjiyo juga memproyeksi inflasi tahun 2024 mencapai 3.2%. Hal ini bisa menjadi faktor yang merugikan bagi mereka yang menyimpan uang dalam bentuk tabungan dengan tingkat bunga yang rendah. Penting untuk dicatat bahwa tingkat bunga yang tidak dapat mengimbangi inflasi dapat mengakibatkan terkikisnya daya beli uang yang disimpan.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Whiz Smart Saver menawarkan solusi tabungan yang cerdas. Dengan tingkat bunga sebesar 6.75%, Whiz Smart Saver tak hanya mengimbangi laju inflasi, tapi juga memberikan potensi peningkatan daya beli uang penggunanya.
Dominic Sumarli, CEO Whiz menyoroti bahwa kebutuhan akan tabungan yang aman sangatlah penting, tapi juga harus memberikan hasil yang optimal. Dengan bekerja sama dengan Bank Perekonomian Rakyat (BPR), Whiz Smart Saver menawarkan tingkat bunga yang tinggi dan tetap aman karena dijamin penuh oleh LPS.
Dengan berbagai opsi penempatan, mulai dari 1 bulan hingga 12 bulan, Whiz Smart Saver memberikan fleksibilitas kepada pengguna. Whiz Smart Saver memastikan bahwa tabungan pengguna tidak hanya bertahan dari dampak inflasi, tapi juga mampu tumbuh seiring waktu.
Melalui tabungan jangka panjang ini, pengguna dapat memiliki tabungan yang aman dan menguntungkan, menciptakan kestabilan keuangan di tengah ketidakpastian ekonomi. (non)