Internasional

Jepang dan UNICEF Dukung Gizi dan Pendidikan Anak Papua

×

Jepang dan UNICEF Dukung Gizi dan Pendidikan Anak Papua

Sebarkan artikel ini

Pemerintah Jepang bermitra dengan UNICEF Indonesia untuk meningkatkan gizi dan pendidikan anak-anak di Kota Biak, Papua.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Y.M. Masaki Yasushi (kanan) dan Perwakilan UNICEF Indonesia, Ibu Maniza Zaman (kiri) memegang perjanjian yang ditandatangani untuk kemitraan baru guna mempromosikan gizi dan pendidikan anak di Kabupaten Biak, Provinsi Papua. (Foto: Kedutaan Besar Jepang di Jakarta)

SinarHarapan.id – Pemerintah Jepang bermitra dengan UNICEF Indonesia untuk meningkatkan gizi dan pendidikan anak-anak di Kota Biak, Papua.

Kemitraan ini melibatkan Badan Gizi Nasional dalam mendukung program makanan bergizi gratis (MBG) serta meningkatkan akses pendidikan dan kesejahteraan anak.

Melalui program ini, anak-anak mendapat kesempatan belajar yang lebih baik, pemenuhan gizi, dan pengembangan diri. Pusat Pengembangan Anak Usia Dini (PAUD) serta Sekolah Dasar (SD) menjadi sasaran utama.

Program ini bertujuan memberikan layanan esensial agar anak-anak memulai hidup dengan baik.

Tantangan dan Upaya Pemerataan

Indonesia telah mengalami kemajuan dalam meningkatkan kesejahteraan anak, termasuk akses pendidikan dan pengurangan malnutrisi. Namun, kesenjangan regional masih menjadi tantangan besar.

Baca Juga: Pekan ASI Sedunia 2024, Unicef dan WHO Serukan Dukungan bagi Ibu Menyusui di Indonesia

Papua mengalami ketertinggalan dalam capaian belajar serta kendala pertumbuhan akibat malnutrisi. Pemerataan layanan sosial berkualitas tetap menjadi prioritas utama pembangunan.

Kontribusi Jepang dalam Program Makanan Sekolah

Duta Besar Jepang untuk Indonesia, Masaki Yasushi, menekankan pentingnya kontribusi Jepang dalam program makanan sekolah.

“Jepang memiliki pengalaman 100 tahun dalam program ini dan ingin berbagi manfaatnya dengan Indonesia,” ujarnya.

Sebelumnya, Jepang telah berkontribusi dalam pengembangan pelabuhan perikanan dan fasilitas pembekuan di enam pulau terpencil.

Proyek yang dimulai pada 2021 ini telah meningkatkan hasil tangkapan di Pelabuhan Perikanan Biak.

Makanan sekolah di Jepang mendorong konsumsi produk lokal, dan Jepang ingin mengintegrasikan ikan kaya protein dari Biak ke dalam menu makanan sekolah.

Dukungan Dana dan Implementasi Program

Pemerintah Jepang mengalokasikan dana sebesar $3,4 juta (sekitar Rp 55,4 miliar) untuk mendukung program ini selama dua tahun.

UNICEF akan membantu pemerintah provinsi dan kabupaten di Papua dalam menyediakan makanan bergizi untuk siswa PAUD dan SD.

Program ini memanfaatkan bahan pangan lokal serta layanan gizi dasar yang terintegrasi.

Kemitraan ini juga mencakup pelatihan guru untuk meningkatkan kualitas dan inklusivitas pendidikan, terutama dalam literasi, numerasi, dan kesadaran gizi.

Selain itu, orang tua akan mendapatkan penyuluhan tentang perawatan dan perkembangan anak.

Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas

Program ini juga bertujuan meningkatkan kapasitas pemerintah dalam perencanaan dan penganggaran agar program MBG dapat berkelanjutan.

Sebanyak 150 guru dan kepala sekolah akan mendapat pelatihan pedagogis dan pemantauan gizi. Selain itu, 2.500 orang tua akan menerima edukasi terkait gizi dan perawatan anak.

Sebanyak 270 pejabat pemerintah, tim masak, guru, dan kepala sekolah akan memperoleh manfaat dari pelatihan pengelolaan makanan sekolah. Selain itu, 50 pembuat kebijakan akan dilatih dalam perencanaan dan penganggaran program.

Komitmen untuk Masa Depan Anak Papua

Perwakilan UNICEF Indonesia, Maniza Zaman, menegaskan bahwa setiap anak berhak atas layanan sosial berkualitas.

“Makanan bergizi dan lingkungan belajar yang mendukung adalah kunci pertumbuhan sehat dan kesuksesan masa depan,” katanya.

UNICEF bangga bermitra dengan Jepang untuk meningkatkan pendidikan dan gizi anak-anak di Papua.

Program ini menargetkan 2.500 anak PAUD dan SD agar mendapat manfaat dari layanan gizi dan pendidikan yang lebih baik.

Kemitraan ini melanjutkan kolaborasi sebelumnya antara Jepang dan UNICEF, seperti program pengembangan anak usia dini, pembelajaran aman selama pandemi COVID-19, serta program gizi remaja di Papua.

Dengan pendekatan terpadu ini, diharapkan kualitas hidup anak-anak Papua terus meningkat.