Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia.

SinarHarapan.id – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memastikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) akan mencatatkan saham perdana atau initial public offering (IPO) di pasar modal Indonesia. Dalam mengembangkan bisnis panas bumi, PGE perlu mencari dana tambahan melalui menghimpun dana publik di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Erick mengatakan, “Kita berupaya agar PGE bisa mendapatkan akses dana tambahan untuk pengembangan panas bumi, salah satunya dengan go public,” dalam gelaran Forum Road to G20 dengan Himpuni.

Sektor geothermal dalam negeri perlu dilakukan secara maksimal. Erick menilai pemanfaatan panas bumi saat ini belum dilakukan secara maksimal Padahal upaya ini sekaligus mendorong realisasi energi baru terbarukan di Indonesia.

Potensi panas bumi bisa menyediakan listrik hingga mencapai 24 GW, sementara saat ini baru mencapai 2 GW saja. Pemaksimalan panas bumi tidak bisa lagi ditunda-tunda, dan harus segera direalisasikan.

Adapun IPO PGE rencananya dilakukan pada November atau Desember 2022 mendatang. Aksi ini menjadi bagian dari reformasi BUMN senilai USD 606 miliar. Valuasi PGE yang bergerak di bidang pemanfaatan energi panas bumi diperkirakan mencapai USD2,2 miliar atau setara Rp32 triliun.

Erick mengatakan penawaran umum saham perdana tersebut akan memberikan peningkatan modal dan kemitraan strategis bagi perusahaan. Dia juga menyampaikan BUMN punya kontribusi besar bagi perekonomian nasional, yang mana separuh pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia atau USD1,2 triliun berasal dari BUMN, mulai dari sektor telekomunikasi, minyak, hingga semen. (Red)