SinarHarapan.id-Komitmen dalam mendukung Indonesia Emas 2045 di bidang pendidikan terus dilakukan oleh Perwakilan Indonesia di luar negeri. Salah satunya sebagaimana dilakukan oleh Perwakilan RI di Kairo lewat penjajakan kerja sama oleh Kantor Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) dengan Universitas Al-Azhar.
Atdikbud Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo, Abdul Muta’ali, menemui Grand Syeikh Al-Azhar, Ahmed Tayyib sebagai lanjutan kunjungan resminya ke Universitas Al-Azhar untuk melakukan diskusi mengenai mahasiswa asal Indonesia terkait pembelajaran ataupun permasalahan lainnya.
“Terdapat sekitar 15.000 mahasiswa asal Indonesia yang menempuh studi lanjut di Mesir. Tentunya diperlukan strategi serta pendekatan yang tepat untuk membina sehingga dihasilkan lulusan yang berkualitas yang akan berguna untuk kemajuan Indonesia di masa mendatang,” urai Muta’ali, dalam keterangan tertulis yang diterima InfoPublik, Selasa (11/6/2024).
Atdikbud KBRI Kairo menjajaki dua hal peluang kerja sama yaitu pertama, memohon agar proses seleksi mahasiswa baru yang dilakukan lewat Pusat Pengembangan Pembelajaran Mahasiswa Asing dapat dilakukan langsung di Indonesia sehingga dapat menjamin calon mahasiswa berkualitas serta menghindari kelebihan kuota pendaftaran mahasiswa.
Kemudian yang kedua, memohon adanya kesempatan untuk mahasiswa asal Indonesia yang menempuh studi di Fakultas Kedokteran Universitas Al-Azhar dapat mengambil satu atau dua semester di beberapa kampus terbaik di Indonesia yang memiliki Fakultas Kedokteran semisal Universitas Indonesia, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Diponegoro.
Penjajakan rencana kerja sama tersebut mendapat respons positif dari Ahmed Tayyib, dan akan segera ditindaklanjuti oleh pihak Universitas Al-Azhar untuk disusun rencana aksi dalam waktu dekat.
“Universitas Al-Azhar mendukung rencana baik yang diajukan oleh Pemerintah RI. Mahasiswa Indonesia yang menempuh studi di Al-Azhar pada umumnya memiliki perilaku dan akhlak yang baik serta mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi dibandingkan mahasiswa asing lainnya,” ucap Ahmed Tayyib yang merupakan Grand Syeikh Al-Azhar ke-48.
Di masa mendatang, Atdikbud KBRI Kairo juga akan melakukan pendekatan serta komunikasi yang intensi dengan Kementerian Kesehatan RI terkait pendirian Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia.
“Dengan melihat jumlah lulusan dan kualitas mahasiswa Fakultas Kedokteran asal Indonesia yang sedang menempuh studi di AL-Azhar yang semakin meningkat, kami meyakini dapat memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan yang selanjutnya akan mendukung program Pemerintah RI terkait pemerataan kebutuhan Puskesmas berkualitas di Indonesia,” pungkas Muta’ali.
Sebagai informasi, posisi Grand Syeikh Al-Azhar memiliki kedudukan dan peran yang setara dengan Perdana Menteri di Mesir.(isn/infopublik)