Nasional

Kemendukbangga Dorong Percepatan Penurunan Stunting Lewat Program Bangga Kencana

×

Kemendukbangga Dorong Percepatan Penurunan Stunting Lewat Program Bangga Kencana

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-Nganjuk – Kemendukbangga/BKKBN terus mendorong kualitas keluarga lewat program Bangga Kencana.

Lembaga ini menggandeng mitra kerja DPR RI dalam kegiatan fasilitasi teknis di Gedung Serbaguna Jerukwangi, Nganjuk, Minggu (24/8/2025).

Tenaga Ahli DPR RI M. Yahya Zaini, Sam’ani Kurniawan membuka acara dengan ajakan agar masyarakat memahami seluruh program pemerintah.

Ia menilai dukungan publik memegang kunci sukses pelaksanaan kebijakan.

“Semakin banyak yang tahu program pemerintah, makin besar peluang program itu berhasil,” tegas Sam’ani di hadapan peserta.

Ia juga mengingatkan peserta agar mewaspadai hoaks seputar pembangunan keluarga. Menurutnya, narasumber dari provinsi dan daerah hadir sebagai sumber informasi resmi.

Baca juga : Kemendukbangga/BKKBN Kembali Sosialisasikan Program Bangga Kencana di Bali

Muhammad Rif’an Agus dari Kemendukbangga Jatim menambahkan, angka kelahiran di Jawa Timur saat ini berada di angka 1,98. Ia meminta masyarakat menjaga agar angka tersebut tidak melonjak atau anjlok.

“Kalau kebanyakan anak, masalah juga makin banyak. Kalau terlalu sedikit, seperti di Jepang dan Singapura, penduduk bisa habis,” kata Rif’an.

Rif’an juga memaparkan program andalan Kemendukbangga seperti Genting (Gerakan Cegah Stunting), Sidaya, Gati, dan Tamasya.

Ia menyoroti pentingnya peran ayah dalam masa tumbuh kembang anak usia 0-2 tahun untuk mencegah stunting.

Plt Sekdin Kabupaten Nganjuk, Kundariana, ikut menyoroti pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi calon pengantin.

Ia menyebut pengukuran lingkar lengan, IMT, dan kadar hemoglobin bisa memetakan risiko stunting sejak dini.

“Kalau anemia, nutrisi tidak terserap. Ibu lemas, bayi pun ikut kekurangan gizi,” tegasnya.

Ia pun meminta orang tua memastikan remaja dan ibu hamil rutin mengonsumsi tablet tambah darah.

Kundariana berharap langkah-langkah ini bisa mencetak generasi sehat menuju Indonesia Emas 2045.