SinarHarapan.id – Kementerian Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Kemenekraf/Bekraf) terus memperkuat ekosistem ekonomi kreatif nasional. Mereka menggandeng tiga asosiasi periklanan guna meningkatkan daya saing industri.
Kolaborasi ini diwujudkan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama (MoU). Tiga asosiasi yang terlibat adalah Persatuan Perusahaan Periklanan Indonesia (P3I), Ikatan Rumah Produksi Iklan Indonesia (IRPII), dan Asosiasi Perusahaan Media Luar-Griya Indonesia (AMLI).
Acara penandatanganan berlangsung di Gedung RRI, Jakarta, pada 5 Maret 2025. Menteri Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefky Harsya langsung menyaksikan proses ini.
Meningkatkan Kualitas dan Daya Saing Industri
Menekraf Riefky menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan langkah strategis. Tujuannya adalah menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi pelaku usaha dan tenaga kerja di sektor periklanan.
Baca Juga: Wamenekraf Resmikan Board Game Corner Pertama
“Kami berharap MoU ini dapat memperbaiki ekosistem dan melindungi tenaga kerja di industri periklanan,” ujar Riefky. Ia juga menambahkan bahwa peningkatan kualitas industri akan berdampak positif pada ekonomi nasional.
Selain itu, peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM) menjadi fokus utama. Program inkubasi akan diterapkan guna mendampingi pelaku industri dalam menghadapi tantangan global.
“Kami ingin platform-platform yang ada mendapatkan pendampingan agar mampu bersaing di tengah perkembangan teknologi,” tambahnya.
Pendekatan Hexahelix untuk Ekosistem Berkelanjutan
Kerja sama ini merupakan bagian dari strategi hexahelix. Melibatkan sinergi antara pemerintah, pelaku bisnis, komunitas, akademisi, media, dan lembaga keuangan.
Pendekatan tersebut merupakan langkah efektif dalam memastikan keberlanjutan industri kreatif, khususnya sektor periklanan.
Nota Kesepahaman mencakup empat poin utama. Pertama, sinergi fungsi dan peran guna memperkuat kontribusi perusahaan periklanan dalam mendukung ekonomi kreatif nasional.
Kedua, kolaborasi data dan informasi untuk memfasilitasi pertukaran data guna mendukung kebijakan yang lebih efektif.
Ketiga, peningkatan kapasitas SDM untuk mengembangkan program peningkatan keterampilan tenaga kerja periklanan.
Keempat, kerja sama lanjutan guna membuka peluang kolaborasi lain yang mendukung pertumbuhan industri.
Dukungan Berkelanjutan bagi Industri Periklanan
Kemenekraf/Bekraf akan terus memberikan dukungan bagi industri periklanan. Bentuk dukungan meliputi program peningkatan kapasitas, regulasi yang mendukung, serta kemudahan akses pendanaan.
“Kami ingin industri periklanan tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dan semakin kompetitif,” tegas Riefky.
Hadir pejabat Kemenekraf/Bekraf, termasuk Sekretaris Kementerian Dessy Ruhati dan Deputi Bidang Kreativitas Media Agustini Rahayu. Juga, Direktur Periklanan Selliane Halia Ishak serta jajaran pejabat lainnya.
Dengan adanya kolaborasi ini, industri periklanan Indonesia akan mampu bersaing di tingkat global.