Internasional

Kenaikan Biaya Perumahan Picu Inflasi Amerika Serikat

×

Kenaikan Biaya Perumahan Picu Inflasi Amerika Serikat

Sebarkan artikel ini

Kenaikan inflasi ini mempersulit rencana Bank Sentral AS (The Fed) untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.

Perumahan di Cranberry Township, Pa., 29 Maret 2024. (VOA Indonesia/Gene J. Puskar/AP)

SinarHarapan.id – Biaya perumahan yang naik mendorong inflasi AS pada bulan Oktober, menurut data pemerintah yang dirilis Rabu (13/11).

Kenaikan inflasi ini mempersulit rencana Bank Sentral AS (The Fed) untuk menurunkan suku bunga lebih lanjut.

Indeks Harga Konsumen (CPI) tercatat naik menjadi 2,6 persen berbanding dengan tahun sebelumnya, naik dari 2,4 persen di bulan September, kata Departemen Tenaga Kerja AS.

Peningkatan ini sesuai dengan perkiraan ekonom dalam survei Dow Jones Newswires dan The Wall Street Journal.

Baca Juga: Prabowo Yakin Kepercayaan Perusahaan AS Sangat Besar

Meski laporan tersebut membuat rencana The Fed semakin kompleks, bank sentral tetap berfokus untuk memperlambat laju kenaikan harga, ungkap Gregory Daco, ekonom utama di Ernst & Young (EY).

EY adalah lembaga profesional yang menganalisis perkembangan ekonomi secara mendalam.

Inflasi inti, yang tidak memasukkan biaya pangan dan energi, tetap stabil pada 3,3 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Hal ini menunjukkan tantangan tambahan The Fed dalam menjaga stabilitas ekonomi.

Lael Brainard, Penasihat Ekonomi Gedung Putih, menyatakan akan terus berupaya menekan biaya hidup untuk hal-hal esensial seperti perumahan dan layanan kesehatan.

Brainard sepertinya tidak akan lagi menjabat di Gedung Putih, setelah Donald Trump kembali terpilih sebagai presiden pada Januari.

Trump, dalam kampanyenya, berjanji membuat kepemilikan rumah lebih terjangkau melalui kebijakan yang akan menekan inflasi.

Namun, beberapa ekonom dan analis memperkirakan kebijakan Trump mungkin justru mendorong kenaikan suku bunga KPR.

Beberapa faktor mempengaruhi suku bunga KPR, termasuk bunga obligasi Departemen Keuangan AS berjangka 10 tahun yang menjadi patokan suku bunga pinjaman rumah.

Imbal hasil obligasi ini terus meningkat dalam beberapa pekan terakhir, meskipun bank sentral sudah menurunkan suku bunga acuan.

Pasar tampaknya mulai mempertanyakan seberapa jauh The Fed perlu menurunkan suku bunga, mengingat kondisi ekonomi AS yang kuat.

Setelah kemenangan Trump, suku bunga KPR langsung melonjak, mencapai rata-rata 6,79 persen untuk pinjaman 30 tahun, menurut Freddie Mac. (VOA Indonesia)