SinarHarapan.id – Ratusan masyarakat Indonesia memadati Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Islamabad untuk mengikuti upacara peringatan HUT ke-80 RI.
Semula acara direncanakan di Lapangan Garuda KBRI, namun dipindahkan ke Aula Budaya Nusantara lantaran hujan monsun yang terus mengguyur ibu kota Pakistan.
Hujan deras tersebut bahkan telah menimbulkan korban jiwa, merusak rumah, lahan pertanian, dan fasilitas umum di berbagai wilayah Pakistan.
Meski sederhana, upacara berlangsung khidmat dengan Duta Besar RI Chandra Warsenanto Sukotjo sebagai inspektur upacara. Mengenakan pakaian teluk belanga, ia didampingi sang istri, Tamara Yuanita Sukotjo, yang tampil anggun dalam balutan batik bordir merah.
Bagi WNI yang hadir, upacara itu memberi kesan mendalam. “Haru banget bisa ikut upacara. Meski hanya di aula, hati tetap bergetar,” ujar Dimora, Koordinator WNI di Sialkot, Punjab, yang menempuh perjalanan lima jam ke Islamabad.
Dewi, Koordinator WNI untuk wilayah Azad Jammu and Kashmir, menimpali, “Dari semalam dia sudah sampai. Daripada telat, lebih baik menginap.”
Usai doa syukur dan pemotongan tumpeng, suasana peringatan semakin meriah dengan panggung tujuh belasan. Beragam atraksi ditampilkan: menyanyi, menari, bermain angklung, hingga pertunjukan silat.
Pesertanya berasal dari berbagai kalangan, anak-anak, mahasiswa, ibu-ibu Dharma Wanita Persatuan (DWP), hingga sahabat Pakistan yang menjadi mitra KBRI Islamabad.
“Kita syukuri kemerdekaan kita. Masyarakat Indonesia harus tetap bersatu agar bangsa makin maju,” pesan Dubes Chandra, yang pernah bertugas di pasukan perdamaian PBB.
Tahun ini, KBRI Islamabad memang tidak menggelar resepsi diplomatik. “Kami pilih perayaan sederhana, tapi khidmat dan bermakna langsung bagi masyarakat,” jelas Dubes. Sebagai gantinya, KBRI membagikan paket kesehatan gratis untuk para Koordinator WNI, sejalan dengan arahan Presiden RI.
Momen kemerdekaan semakin istimewa dengan kehadiran enam pemanjat tebing dari Indonesia Big Wall Expedition (IBEX) yang baru menaklukkan Trango Tower, Pakistan.
“Ini impian lama yang akhirnya tercapai. Meski sempat ada yang terkena hantaman batu dan dirawat, kami tetap menuju puncak,” kata Ketua Tim, Freden Sembiring, didampingi Deden Wahyudin, Iqbal Kemal, Nazib Fadlullah, Iqbal Ramadhan, dan Asep Tatang.
Di ketinggian 6.251 mdpl, tim mengibarkan Merah Putih, sekaligus membentangkan spanduk peringatan HUT ke-80 RI dan HUT ke-75 hubungan diplomatik Indonesia–Pakistan.
“Prestasi ini bukan hanya soal olahraga, tapi juga diplomasi publik,” jelas Mayjen TNI (Purn) Asrobudi sembari memperlihatkan foto dan video pendakian.
Bagi para mahasiswa, kisah ekspedisi ini menjadi sumber inspirasi. “Yang utama adalah pentingnya perencanaan, kesehatan fisik, dan tekad kuat,” ujar Siddiq Amin dari International Islamic University Islamabad.
Sebagai penutup, aroma soto, lontong sayur, dan bakso melengkapi suasana kampung halaman. “Pokoknya seneng banget!” ungkap Gema, anggota Paskibra KBRI Islamabad, sambil tersenyum puas.