Dari kiri ke kanan: Yonathan Wijaya, Trade and Investment NSW - Austrade, Bayu Seto, Partner Living Lab Ventures, dan Mulyawan Gani, Chief Transformation Officer Sinar Mas Land.

SinarHarapan.id – Living Lab Ventures (LLV), corporate venture capital Sinar Mas Land, mengumumkan inisiatif strategisnya untuk paruh kedua 2024, menekankan komitmennya dalam mendorong kemitraan global dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

Dengan fokus pada perluasan jaringan, kemitraan strategis, dan dukungan inovasi, LLV terus memperkuat posisinya sebagai gerbang masuk bagi perusahaan global yang akan melakukan penetrasi pasar Indonesia bagi perusahaan global dan menjadi katalisator bagi penciptaan ekonomi digital.

Guna menarik investasi global dan mendukung startup Indonesia, LLV berkolaborasi dengan Pemerintah New South Wales (NSW) melalui program International Landing Pad.

Aliansi strategis ini tidak hanya menawarkan pijakan bagi perusahaan portofolio LLV di Sydney, NSW, Australia, tetapi juga memberikan mereka sumber daya penting, wawasan pasar lokal, dan peluang jaringan.

Di sisi lain LLV mendukung perusahaan-perusahaan dari NSW yang ingin masuk ke pasar Indonesia, hal ini semakin memperkuat pengaruh LLV di kedua wilayah.

 “Strategi kami berakar pada perpaduan keahlian lokal dengan jangkauan global. Posisi unik ini memungkinkan kami untuk menonjol di pasar yang kompetitif dan menawarkan peluang pertumbuhan, baik bagi perusahaan global yang masuk ke Indonesia maupun bagi Indonesia yang ingin mencetak jejak mereka di tingkat internasional,” kata Bayu Seto, Partner of Living Lab Ventures.

“Seiring dengan ekspansi kami ke pasar Australia, kemitraan strategis kami dengan Pemerintah NSW merupakan bukti komitmen kami untuk mendorong pertumbuhan lintas batas dengan menciptakan peluang ekonomi baru yang menguntungkan kedua wilayah,” kata Bayu menambahkan.

Pada paruh kedua tahun 2024, LLV melanjutkan fokusnya  untuk memaksimalkan potensi ekonomi di BSD City sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), dengan menghadirkan ekosistem bisnis yang terbuka bagi startup untuk mengeksplorasi dan mengembangkan ide-ide baru yang berfokus pada sektor medis, pendidikan, dan digital.

Mulyawan Gani, Chief Transformation Officer Sinar Mas Land, menyoroti pentingnya strategi LLV dalam visi Sinar Mas Land.

“LLV selaras dengan strategi jangka panjang kami untuk mendorong inovasi, pertumbuhan ekonomi, dan pembangunan berkelanjutan di seluruh Indonesia,” kata Mulyawan.

Menurutnya, dengan menyelaraskan visi, LLV  dapat  mengidentifikasi dan mengembangkan startup serta teknologi terobosan yang berkontribusi pada pembangunan smart city, dengan BSD City sebagai contoh dalam perannya sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).

“Pendirian LLV, memungkinkan kami tidak hanya mendorong inovasi di dalam negeri, tetapi juga memperkuat kemitraan global kami, menciptakan ekosistem dinamis di mana perusahaan Indonesia dapat berkembang di tingkat internasional,” kata Mulyawan.

Langkah tersebut, kata Mulyawan, menegaskan komitmen Sinar Mas Land untuk memajukan perekonomian Indonesia, sekaligus menjadi pemimpin dalam pengembangan kota yang berkelanjutan dan siap dalam menghadapi tantangan masa depan.

Dari kiri ke kanan: Kiri – kanan : Andrew Pakrer – Senior Trade and Investment Commissioner, The Hon. Anoulack Chanthivong – Menteri Perindustrian dan Perdagangan NSW, Ferdinand Sadeli – Deputy Group CEO & Chief Investment Officer at Sinar Mas Land, Bayu Seto – Partner Living Lab Ventures, Widyasari Prasetyo – VP of Incubation and Partnership Living Lab Ventures.

The Hon. Anoulack Chanthivong, Menteri Perindustrian dan Perdagangan NSW mengatakan bahwa NSW adalah pusat startup dan inovasi di Australia.

“Program International Landing Pads kami merupakan bagian dari serangkaian inisiatif yang diterapkan oleh Pemerintah NSW untuk mendorong inovasi, memperbanyak investasi, dan meningkatkan ekspor,” kata Anoulack Chanthivong lewat siaran pers yang diterima sinarharapan.id.

“Kemitraan kami dengan LLV akan memperkuat hubungan antara Indonesia dan NSW, menyediakan dukungan bagi perusahaan Indonesia yang ingin berekspansi ke pasar kami, sekaligus memungkinkan bisnis NSW untuk berkembang dan berekspansi di tingkat internasional.”

Dalam konferensi pers yang digelar pada Kamis (12/9),  Pemerintah NSW diwakili oleh Yonathan Wijaya, Trade and Investment NSW  Austrade.

Adapun LLV berkomitmen untuk memberikan dukungan yang ditargetkan kepada perusahaan portofolionya, membantu mereka dalam meningkatkan operasi dan berekspansi ke pasar baru. Untuk memenuhi kebutuhan yang terus berkembang dari startup dan menarik investor global, LLV terus meningkatkan layanan investasi dan penasehat strategisnya.

Sebelumnya, LLV telah meluncurkan Biomedical Fund yang berfokus pada startup di bidang biomedis, pusat penelitian, biobank, teknologi kesehatan, dan bidang terkait.

Hingga saat ini, LLV telah memberdayakan startup di tiga sektor teknologi utama, yakni Smart Technologies, Digital Life, dan Mobility.

Portofolionya mencakup berbagai perusahaan terkenal seperti Traveloka, GoTo, Dana, Sirclo, GoWork, Jendela360.com, OneSmile, Flokq, Ideal, Waste4Change, Urban Gateway Fund, Pashouses, Lingkup, Twospaces, Bamms, Jumpstart, DOOgether, Paper.id, Amoda, BRIK, Imajin, Social Bread, Artotel Group, DCT Agency, Tebengan, dan DCG, perusahaan induk Lamudi.

LLV  berkomitmen untuk mendukung startup berbasis digital yang mendorong perubahan positif dalam ekosistem startup di Indonesia dan Asia Tenggara.