SinarHarapan.id – Kuil Mazu dan Xilai’an dari Tainan, Taiwan, ikut serta dalam Pesta Rakyat Cap Go Meh Bogor Street Festival 2025. Acara ini berlangsung pada Rabu (12/2) dan menarik perhatian banyak peserta serta masyarakat.
Atraksi utama meliputi penampilan ba jia jiang, kelompok delapan jenderal, serta tandu dewi laut Mazu. Banyak umat dengan antusias ikut dalam lîng-kiō-kha, sebuah tradisi berjalan menunduk di bawah tandu Mazu untuk mendapatkan berkah.
Delegasi dari Kuil Mazu dan Xilai’an tiba di Indonesia pada Selasa dan mengunjungi Vihara Dhanagun keesokan paginya. Mereka melakukan sembahyang bersama sebelum mengikuti perayaan Cap Go Meh di sore hari.
Festival ini dihadiri ribuan orang dan melintasi Jalan Suryakencana, Jalan Siliwangi, hingga Jalan Batutulis. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyebut acara ini sebagai salah satu perayaan budaya terbesar di daerah tersebut.
Ketua Kuil Mazu, Lu Yu-li (盧友禮), mengungkapkan bahwa ini adalah kunjungan pertama Mazu dari Kuil Kaitai Tianhou ke Indonesia. “Kami merasa sangat terhormat menerima undangan untuk berpartisipasi dalam acara ini,” katanya.
Baca Juga: Mini Seri “Not Far From Home” Tayang di TaiwanPlus
Ketua Xilai’an, Tseng Cheng-yi (曾正義), juga menegaskan bahwa ini pertama kalinya kelompok ba jia jiang mereka tampil di Indonesia. Ia berharap kunjungan ini mempererat persahabatan serta pertukaran budaya antara Indonesia dan Taiwan.
Bagikan Jimat Mazu
Saat perayaan, delegasi Kuil Kaitai Tianhou membagikan jimat Mazu kepada umat yang berpartisipasi dalam lîng-kiō-kha. Lu menyampaikan kepada CNA, “Kami ingin menjalin hubungan dengan umat selama prosesi. Dalam semangat cinta kasih Mazu, semoga semua mendapatkan kedamaian dan kebahagiaan.”
Guntur Santoso, pengurus Vihara Dhanagun sekaligus ketua penyelenggara, menyoroti bahwa tradisi ibadah masih dipertahankan di Indonesia. “Di Tiongkok, banyak kuil Taoisme menjadi objek wisata, tetapi di sini tradisi tetap hidup,” jelasnya.
Ia juga menyatakan bahwa pertukaran budaya ini terjadi setelah meminta petunjuk dari para dewa di kedua belah pihak. Dengan adanya persetujuan tersebut, kolaborasi ini akhirnya terwujud.
Lee Kuo-feng (李國峰), seorang umat Tionghoa-Indonesia, merasa gembira melihat delegasi dari Taiwan. “Saya sangat senang, acara ini sangat meriah. Di Indonesia, tidak ada perbedaan antaragama,” ujarnya.
Setiadi, salah satu peserta festival, juga menyambut baik kehadiran tamu dari Taiwan. “Masyarakat Bogor sangat menerima delegasi kuil dengan tangan terbuka,” katanya kepada CNA.
Erni, seorang umat yang ikut dalam lîng-kiō-kha, mengungkapkan bahwa jarang ada acara pertukaran budaya seperti ini. Ia merasa perayaan kali ini sangat istimewa dan meriah.
Delegasi Kuil Kaitai Tianhou dan Xilai’an akan melanjutkan agenda mereka di Bandung pada Kamis dan Jumat. Mereka dijadwalkan kembali ke Taiwan pada Sabtu.
(Sumber: CNA/ Zachary Lee dan Jason Cahyadi)