SinarHarapan.id-Diperlukan sinergitas pelbagai pihak agar permasalahan stunting di negeri ini semakin berkurang.

Pihak pemerintah melalui BKKBN serta anggota dewan kerap turun langsung menyelesaikannya.

Lucy Kurniasari, Anggota Komisi IX DPR RI hadir dalam Program Percepatan Penurunan Stunting melalui kegiatan sosialisasi Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bertempat di salah satu pusat perbelanjaan, Kel. Ngagel, Kec. QonoKota Surabaya, Jawa Timur.

Lucy Kurniasari mengajak masyarakat Kel. Ngagel, Kec. Wonokromo, Kota Surabaya, Jawa Timur, untuk ikut terlibat menurunkan kasus stunting dengan melakukan perencanaan kehidupan berkeluarga dan Keluarga Sejahtera.

“Diharapkan masyarakatnya makin pinter untuk mencegah stunting”, jelas Lucy.

Lanjut Lucy, kita bersama-sama mencegah stunting. Komisi 9 bersama BKKBN  mensosialisasikan dan mencegah stunting di Indonesia. Kita harus bersama perangi stunting. 22 tahun lagi 100 Indonesia merdeka, kita menuju Indonesia Emas kita berharap stunting sudah tidak ada lagi.

Anak-anak merdeka dari stunting. Anak yang kena stunting tidak bisa disembuhkan, merusak otak, cara pikirnya tidak pintar. Kita membutuhkan anak-anak yang cerdas, tandas Dian.

Moh. Tohirin Hasan, S.Pd, M. Pd (Widya Iswara Ahli Muda), Perwakilan BKKBN Pusat mengatakan, kegiatan Sosialisasi dan KIE Program Bangga Kencana bersama Mitra Kerja Lucy Kurniasari, Anggota Komisi IX DPR RI.

“Alhamdulillah, terima kasih atas atensi yang luar biasa dalam rangka percepatan penurunan stunting, karena sesuai perpres 72 thn 2021 tentang percepatan penurunan stunting, stunting merupakan program prioritas dan strategis untuk semua lini bergerak, baik tingkat pusat, provinsi dan daerah bahkan sampai ke tingkat desa. Diharapkan nantinya hilir ke hulu bisa ketemu,” terang Moh. Tohirin Hasan.

Moh. Tohirin Hasan menuturkan, peran serta wakil rakyat pun sangat di butuhkan sehingga apa yang menjadi tujuan dan harapan perpres tersebut dapat terwujud.

Jenni Butar Butar, Koordinator PKB Kecamatan Wonokromo) menuturkan, “Stunting pasti pendek tubuhnya. Stunting kekurangan gizi kronis dan terus menerus. Bahayanya tinggi badannya kurang. Nikah sebaliknya di usia antara 21-25 tahun untuk kesehatan reproduksi dan baik untuk wanita. Dari sisi ekonomi juga. Jarak anak jangan terlalu dekat, minimal antar jaraknya 3 tahun. Jangan terlalu banyak anak. Tidak menikah diatas 35 tahun.