SinarHarapan.id – Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (MAFINDO) menyelenggarakan kegiatan literasi digital Kelas Kebal Hoaks untuk masyarakat umum dan komunitas-komunitas lokal.
Kegiatan diselenggarakan secara offline pada hari Minggu, 11 September di Hotel Harris Kuta Galleria, Kota Denpasar, Bali. Kelas tersebut diikuti oleh 50 peserta dari kalangan masyarakat umum seperti Universitas Negeri Pendidikan Ganesha, PSM Desa Mengwi , Sahabat Netra Bali, KITAPIXEL Digital, Buleleng Sosial Community, Social Project Bali, 8EST Community, Sanggar Film Luar Kotak, Yayasan Taruna Taruni Bali, OKOC Bali, Garda Transfumi Bali, Taboo Denpasar dan Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfos) Kota Denpasar, dll.
Kelas Kebal Hoaks bertujuan untuk membangun daya berpikir kritis masyarakat terhadap informasi-informasi yang tersebar di dunia maya, terhindar terhindar dari berita hoaks, dan mengedukasi masyarakat untuk memanfaatkan alat atau metode untuk memeriksa fakta sebuah informasi.
Berdasarkan Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 2021 yang lalu, didapatkan skor atau tingkat kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia sebesar 3.49 dari 5.00.
Berdasarkan skor tersebut, tingkat literasi digital di Indonesia berada dalam kategori “sedang”. Meresponi hasil survey tersebut, Kemenkominfo berinisiatif menyelenggarakan Kelas Kebal Hoaks, yang merupakan salah satu upaya dalam mempercepat transformasi digital menuju Indonesia #MakinCakapDigital.
Kegiatan dibuka dengan sambutan Kepala Bidang Informasi Komunikasi Publik (IKP) Dinas Kominfos Provinsi Bali, I Ketut Swika yang mewakili Gubernur Provinsi Bali, yang menyampaikan bahwa upaya mencerdaskan masyarakat melalui literasi digital adalah tanggung jawab bersama,
“Usaha mencerdaskan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi melalui literasi digital adalah tanggung jawab bersama dan tidak bisa dilaksanakan oleh pemerintah saja. Oleh karena itu, atas nama pemerintah provinsi Bali dan masyarakat Bali, kami menyambut baik dan memberikan penghargaan atas pelaksanaan Kelas Kebal Hoaks oleh MAFINDO” ujarnya.
Materi pertama disampaikan oleh Koordinator MAFINDO Wilayah Bali, Indria Trisni Puspita membawakan materi mengenai hoaks secara mendasar yakni definisi, dampak negatif, hingga cara untuk verifikasi foto, video, dan lokasi. Dalam penyampaian materinya, Indria menjelaskan bahwa kita dapat mengakses beberapa situs untuk mengetahui fakta informasi yang tersebar di internet.
“Pencarian artikel dan keasliannya dapat dilakukan di beberapa situs seperti turnbackhoax.id, cekfakta.com, atau kanal cek fakta milik media seperti cekfakta.tempo.co, cekfakta.kompas.com dan media-media lainnya.” jelas Indria.
Di sesi terakhir, Riza Dwi Maqruf, Pemeriksa Fakta MAFINDO, menjelaskan tentang pemanfaatan Google Lens untuk melakukan verifikasi informasi-informasi dari media sosial.
“Selain menggunakan keywords terkait foto yang ingin dicari, kita bisa juga menggunakan Google Lens dengan cara buka aplikasinya kemudian arahkan kamera ke foto yang ingin dicari klasifikasinya.” jelas Riza.
Kelas Kebal Hoaks merupakan bagian rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi dengan target sebanyak 50 juta orang masyarakat Indonesia mendapatkan literasi di bidang digital hingga tahun 2024.