Internasional

Menembus Pasar Karibia: Diplomasi Dagang RI di TIC 2025

×

Menembus Pasar Karibia: Diplomasi Dagang RI di TIC 2025

Sebarkan artikel ini

Sebanyak 108 perusahaan menyatakan minat terhadap produk Indonesia dan membuka potensi kerja sama jangka panjang.

SinarHarapan.id – Upaya diplomasi ekonomi Indonesia kembali mengukir jejak di kawasan Karibia. Kali ini, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Caracas ikut ambil bagian dalam ajang The 26th Trade and Investment Convention (TIC) yang digelar di Trinidad dan Tobago, 17–19 Juli 2025. Bertempat di pusat konvensi Port of Spain, keikutsertaan Indonesia tidak sekadar menjadi ajang pamer, melainkan juga pintu masuk strategis ke pasar regional yang kian menjanjikan.

Pameran yang diinisiasi oleh T&T Manufacturers Association bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Trinidad dan Tobago itu dibuka langsung oleh Menteri Perdagangan, Investasi, dan Pariwisata T&T, Satyakama Maharaj. Dalam sambutannya, Maharaj menyebutkan bahwa TIC 2025 menghadirkan 317 stan, terdiri dari 308 perusahaan swasta dan 9 perwakilan negara sahabat, termasuk Indonesia, China, Meksiko, hingga Jamaika.

Sejak pertama kali digelar pada 1999, pameran ini telah mencatat kontribusi sebesar 1,2 miliar dolar AS dalam pendapatan devisa negara. Tahun ini, menurut Maharaj, kehadiran pembeli internasional dari negara-negara Karibia menandai bahwa TIC bukan hanya pameran lokal, melainkan simpul ekonomi regional.

Pemberian Batik kepada Menteri Perdagangan, Investasi dan Pariwisata Trinidad and Tobago, Mr. Satyakama Maharaj. (Foto: KBRI Caracas)

Panggung bagi Produk Unggulan RI

Di tengah hiruk pikuk arena pameran, stan Indonesia tampil mencolok dengan ragam produk unggulan yang mencerminkan kekuatan industri nasional. Mulai dari farmasi dan herbal seperti produk dari PT Phapros dan PT Dami Sariwana, alat kesehatan dari Aspaki dan Hipelki, hingga kosmetik lokal seperti Mustika Ratu, PT Fabindo, dan CV Permata Bangun Mandiri.

Baca Juga: KBRI Caracas Gelar Workshop Tari Indonesia di Venezuela

Tak ketinggalan, produk suku cadang dari Astra Otoparts, makanan olahan dari PT Mayora, Inaco, Yupi, coconut sugar, serta minyak goreng Filma turut menghiasi etalase Indonesia. Produk-produk ini menjadi bukti bahwa Indonesia siap memenuhi kebutuhan konsumen Karibia yang semakin majemuk dan terbuka terhadap pasar Asia.

Dalam tiga hari pameran, KBRI Caracas menerima 108 inquiries dari perusahaan-perusahaan di Trinidad dan Tobago serta negara sekitarnya. Permintaan berkisar pada kosmetik, makanan dan minuman, kendaraan, peralatan kesehatan, produk plastik, jamu, eyelash, hingga perabot rumah tangga. Para pelaku usaha lokal tak hanya meminta katalog dan penawaran harga, tetapi juga siap dipertemukan langsung, secara daring, dengan mitra usaha dari Indonesia.

Menjajaki Kerja Sama yang Lebih Luas

Partisipasi Indonesia dalam TIC 2025 tidak semata soal promosi produk. KBRI juga memanfaatkan momentum ini untuk memperkenalkan agenda perdagangan strategis lainnya, seperti misi dagang INALAC 2025 yang akan berlangsung di São Paulo, Brasil, serta Trade Expo Indonesia yang dijadwalkan pada Oktober 2025 di Jakarta.

Menurut rilis KBRI Caracas yang diterima SinarHarapan.id, respons terhadap produk Indonesia cukup positif. Trinidad dan Tobago mungkin hanya memiliki 1,5 juta penduduk, tetapi posisinya sebagai hub regional menjadikannya gerbang penting ekspor ke Karibia.

Selain memperkenalkan potensi perdagangan, KBRI juga menyisipkan promosi pariwisata melalui selebaran destinasi populer Indonesia serta informasi layanan visa kunjungan. Tidak lupa, pengisian survei citra Indonesia dilakukan untuk mengukur persepsi masyarakat Karibia terhadap Indonesia.

Potensi Karibia, Langkah ke Depan

Pasar Trinidad dan Tobago, dan secara lebih luas Karibia, kini dilirik sebagai alternatif baru diversifikasi ekspor Indonesia. Dengan geografis yang strategis dan hubungan dagang yang terus tumbuh, kawasan ini memiliki potensi besar untuk memperluas jangkauan produk nasional.

Keikutsertaan Indonesia dalam TIC 2025 bukan sekadar representasi diplomatik, melainkan bentuk keseriusan untuk merambah pasar non-tradisional. Dalam dinamika global yang terus berubah, inovasi dan keterbukaan menjadi kunci, dan Indonesia tampaknya mulai memainkan peran itu di panggung Karibia.