SinarHarapan.id – Menteri Energi Sumber Daya Mineral RI Arifin Tasrif dan Menteri Perminyakan Venezuel Pedo Rafael Tellechea menandatangani nota kesepahaman (MoU) guna memperkuat kerja sama bilateral di bidang oil dan gas serta peningkatan investasi kedua negara di Kantor Pusat Petróleos de Venezuela, S.A (PDVSA) di La Campiña, Kamis (18/1).
Delegasi RI-Venezuela menganalisis peluang bisnis dan investasi di bidang minyak mentah dan gas, terutama dalam pemberian lisensi untuk gas lepas pantai dan proyek-proyek di bagian barat dan timur Venezuela.
“Energi memiliki peran penting dalam meningkatkan perekonomian. Kami mencatat bahwa kedua negara dapat berbagi peluang bisnis yang memungkinkan di sektor energi, terutama di bidang minyak dan gas,” kata Menteri Arifin Tasrif dalam pertemuannya dengan Menteri Tellechea.
Rafael Tellechea, yang juga menjabat sebagai Presiden Petróleos de Venezuela (PDVSA), menggarisbawahi bahwa perjanjian strategis ini akan meningkatkan prospek negara Amerika Selatan ini di pasar Asia.
Dubes RI untuk Venezuela, Imam Edy Mulyono menekankan bahwa Venezuela merupakan mitra penting bagi Indonesia. Kini saat yang tepat bagi Indonesia dan Venezuela untuk memperkuat relasi di bidang energi. Venezuela memiliki potensi sumber daya energi minyak dan gas yang tinggi.
Ada beberapa kerja sama yang menjadi fokus utama. Antara lain memperoleh hak pengoperasian Urdaneta North untuk PRDL sebagai bagian dari penyelesaian dividen Maurell and Prom Iberomerica di masa lalu serta menjajaki peluang untuk mengakuisisi blok-blok baru lainnya di Venezuela – dengan menggunakan M&P atau PIEP (tergantung pada ukuran aset dan kebutuhan pendanaannya).
Delegasi Indonesia dipimpin Menteri ESDM dengan didampingi Duta Besar RI untuk Venezuela,Imam Edy Mulyono, Direktur Utama PT Pertamina International Exploration & Production (PIEP), Jaffee Arizon Suardin, dan Direktur Utama PT Pertamina Hulu Energi (PHE), Wiko Migantoro.
Saat ini Venezuela sedang mendapat pencabutan sanksi dari Amerika Serikat dalam hal perdagangan Minyak selama enam bulan. Penandatanganan MoU tersebut diharapkan dapat meningkatkan hubungan perdagangan Indonesia dan Venezuela.
(Sumber: KBRI Caracas)