Menhan RI Prabowo Subianto di Shangri-La Dialogue ke-20, di Shangri-La Hotel, Sabtu (3/6). (Foto: Kemenhan RI)

SinarHarapan.id – Menteri Pertahanan Prabowo Subianto mengajak Ukraina dan Rusia untuk berdamai. Ajakan itu disampaikan Menhan Prabowo saat menjadi pembicara pada acara International Institute for Strategic Studies (IISS) Shangri-La Dialogue ke-20, di Shangri-La Hotel, Sabtu (3/6).

Dalam kesempatan tersebut, Menhan Prabowo menyampaikan deliverables pada sesi ketiga tentang Resolving Regional Tensions bersama Menhan Korsel Mr. Lee Jong-Sup dan Vice President European Commission-EU Josep Borrell Fontelles.

Menhan menyatakan bahwa saat ini semua negara menghadapi ancaman global yang sama yaitu krisis energi, air serta ketahanan pangan.

“Untuk itu, sangatlah penting pertemuan ini untuk bekerja sama dalam mengatasi persaingan geopolitik, maupun perselisihan teritorial melalui dialog, negosiasi dan win-win solution,” kata Menhan Prabowo.

Di sisi lain, setiap konfrontasi kekuatan yang terjadi akan dapat dengan sangat cepat mengakibatkan bencana yang berbahaya.

“Saya pernah diberitahu oleh para ahli di Indonesia. Bahkan jika Indonesia tidak terlibat dalam konflik terbuka manapun. Misalnya jika terjadi perang nuklir antar negara. Meskipun Indonesia tidak terlibat secara langsung, Indonesia secara perlahan tetap akan turut mengalami kehancuran dan juga menderita,” ujar Menhan Prabowo.

“Oleh karena itu, saya ingin menggunakan kesempatan ini untuk mengajak dengan sangat kepada saudara-saudara kita di Ukraina dan di Rusia untuk segera menghentikan permusuhan,” lanjut Menhan.

Menurut Menhan Prabowo, akan selalu ada dua versi perspektif dalam setiap konflik di antara kedua belah pihak yang berseteru. Masing- masing akan merasa benar.

Tetapi untuk keamanan dunia, untuk keselamatan orang yang tidak bersalah, Menhan menegaskan permusuhan harus dihentikan secepat mungkin.

“Perdamaian jauh lebih baik daripada kehancuran besar-besaran dan korban jiwa dari banyak orang yang tidak bersalah,” tegas Menhan Prabowo.

Namun lewat akun Facebook-nya, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ukraina menampik usulan Menhan Prabowo untuk melakukan gencatan senjata dan membuat zona demilitarisasi.

“Kami mengapresiasi perhatian Indonesia terhadap isu pemulihan perdamaian di Ukraina, yang tampaknya menarik kesimpulan dari sejarahnya sendiri,” kata jubir Kemlu Ukraina, Oleg Nikolenko lewat akun Facebook resminya.

“Perdamaian jangka panjang di Ukraina berarti pembebasan wilayah Ukraina dari pendudukan Rusia. Formula Perdamaian Presiden Ukraina Vladimir Zelensky ditujukan untuk ini. Kami mengundang Indonesia untuk bergabung dalam perwujudan aktifnya,” kata Nikolenko.

Pada kegiatan IISS dibahas sejumlah topik strategis terkait bidang keamanan yang dibagi dalam tujuh sesi yaitu dialog mengenai United States’ Leadership in the Indo-Pacific, Building a Stable and Balanced Asia-Pacific, Resolving Regional Tensions, Asia’s Evolving Maritime Security Order, China’s New Security Initiatives, New Partnerships for Asia-Pacific Security, dan Developing Models for Cooperative Security.