Internasional

Menlu RI dan Dubes Tajikistan Bahas Kerja Sama Ekonomi

×

Menlu RI dan Dubes Tajikistan Bahas Kerja Sama Ekonomi

Sebarkan artikel ini

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, bertemu dengan Duta Besar Non-Residen Republik Tajikistan, Ardasher Qodiri. Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama dalam sektor ekonomi.

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, bertemu dengan Duta Besar Non-Residen Republik Tajikistan, Ardasher Qodiri. (Foto: Kemlu RI)

SinarHarapan.id – Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, bertemu dengan Duta Besar Non-Residen Republik Tajikistan, Ardasher Qodiri. Pertemuan ini menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama bilateral, terutama dalam sektor ekonomi.

Sugiono menyambut baik peningkatan kunjungan pejabat tinggi antara kedua negara. Salah satunya adalah kunjungan Perdana Menteri Tajikistan pada 10th World Water Forum di Bali pada 2024.

“Kunjungan ini menunjukkan keseriusan kedua negara dalam mempererat kerja sama,” ujar Sugiono.

Investasi Tajikistan di Indonesia

Tajikistan menjadi investor terbesar dari Asia Tengah di Indonesia dengan total investasi mencapai USD 5 juta dalam lima tahun terakhir.

Menlu Sugiono berharap negeri itu terus memperluas investasinya, khususnya di sektor hilirisasi industri mineral.

Baca Juga: Menlu RI Sugiono Perkuat Kemitraan dengan Belanda

“Investasi ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo tentang hilirisasi dan industrialisasi,” kata Sugiono.

Harapan untuk Kerja Sama Masa Depan

Kedua negara berencana menandatangani perjanjian yang mendukung penguatan kerja sama di bidang politik dan ekonomi.

Kesepakatan ini diharapkan dapat mempercepat kolaborasi strategis yang saling menguntungkan.

Tiga Dekade Hubungan Diplomatik

Indonesia dan Tajikistan telah menjalin hubungan diplomatik selama 30 tahun. Negara berpenduduk sekitar 10 juta jiwa di Asia Tengah tersebut, terus berupaya meningkatkan kerja sama dengan Indonesia di berbagai sektor.

Negara  itu juga merupakan pertama di Asia Tengah yang mengembangkan kebijakan terkait Artificial Intelligence (AI) dan memasukkannya ke dalam kurikulum Pendidikan.

(Sumber: Kementerian Luar Negeri RI)