SinarHarapan.id – Menteri Luar Negeri Indonesia (Menlu RI), Sugiono, menegaskan peran vital inovasi dan digitalisasi sebagai penggerak ekonomi Asia-Pasifik dalam pertemuan Ekonomi APEC di Peru.
Dengan tema “Innovation and Digitalization to Promote Transition to the Formal and Global Economy”, Sugiono menyoroti perlunya mengatasi kesenjangan digital di kawasan ini.
“Asia-Pasifik masih menghadapi tantangan digital besar, dengan lebih dari 1,7 miliar orang tanpa akses internet dan 70% pekerja tanpa keterampilan digital dasar,” kata Menlu RI.
Menurutnya, ini adalah peluang bagi kawasan APEC untuk bertindak proaktif.
Sugiono menjelaskan bahwa Indonesia memprioritaskan pembangunan infrastruktur digital merata.
Baca Juga: Indonesia Tegaskan Tidak Akui 9-Dash Line
Antara lain, melalui program seperti Digital Village Initiative. Program ini memperluas akses teknologi ke desa-desa dan kelompok rentan.
Selain infrastruktur, Menlu RI menekankan pentingnya pelatihan keterampilan untuk mendorong ekonomi digital.
Indonesia juga mendukung transisi sektor informal ke sektor formal melalui pembiayaan UMKM, pelatihan kewirausahaan, dan jaminan sosial.
Sugiono menekankan pentingnya pemberdayaan perempuan dalam ekonomi digital. Dia menyebutkan kebijakan gender responsif yang diterapkan di Indonesia. Contohnya, akses perangkat digital terjangkau dan pelatihan keterampilan.
“Asia-Pasifik berpotensi menjadi pemimpin ekonomi digital dunia. Transformasi digital harus inklusif, memastikan tidak ada yang tertinggal,” kata Menlu RI.
Para Menteri APEC memperbarui komitmen mereka untuk memperkuat kolaborasi digitalisasi, mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan, dan memastikan Asia-Pasifik sebagai jangkar ekonomi global.