SinarHarapan.id – PT Napindo Media Ashatama (Napindo) dengan bangga mengumumkan penyelenggaraan pameran dan forum internasional Indo Livestock dan Indo Feed ke-17, Indo Fisheries ke-14, Indo Dairy ke-15, Indo Agrotech ke-3, dan Indo Vet ke-4 yang akan kembali digelar pada 17-19 Juli 2024 di Jakarta Convention Center (JCC). Kolaborasi enam pagelaran ini telah melebihi target awal paviliun negara. Dari yang semula ditargetkan hanya 10 paviliun negara, kini telah mencapai 12 paviliun negara, termasuk Indonesia, Belanda, China, Eropa, India, Italia, Korea Selatan, Malaysia, Singapore, Spanyol, Taiwan, dan Vietnam. Acara yang menargetkan sebanyak 600 peserta pameran dari 50 negara, menunjukkan kepercayaan luar biasa dari industri maupun komunitas dalam dan luar negeri terhadap inovasi dan solusi industri industri peternakan, pakan ternak, pengolahan susu, pertanian, kesehatan hewan, alat-alat kedokteran hewan, perikanan dan akuakultur.

Assistant Project Director PT Napindo Media Ashatama, Lisa Rusli mengungkapkan dalam konferensi pers hari ini, kehadiran kolaborasi enam pameran ini, merupakan wujud dukungan akan terciptanya sebuah ketahanan pangan nasional sebagai stabilitas nasional. “Pagelaran ini bertujuan untuk membantu meningkatkan produktivitas industri lokal agar mampu bersaing memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Dengan pengalaman Napindo yang mencapai 2 dekade, pagelaran tahunan ini terbukti selalu mendapat apresiasi dan antusiasme positif baik dari pemerintah, pengusaha, maupun masyarakat.”

Sementara itu, Tri Melasari Direktur PPHNAK Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian (Kementan), mengungkapkan kegiatan ini menjadi kesempatan yang bagi pertumbuhan industri pertanian berkelanjutan dan menjadi wadah yang tepat bagi para pemangku kepentingan untuk saling bertukar informasi dan teknologi terkini dalam industri. Selain menampilkan ragam produk peternakan dan kesehatan hewan berstandar internasional, Kementan juga menyiapkan ruang bagi para pelaku industri untuk berkonsultasi baik dari sisi produksi hewan, kesehatan, keamanan pangan, konsultasi ekspor, investasi perizinan usaha, dan juga pembiayaan kemitraan. “Kehadiran kami untuk memotivasi perusahaan dalam negeri lainnya untuk melakukan ekspor,” ungkap Tri.

Khusus untuk Paviliun Indonesia, tuan rumah kali ini akan menghadirkan 6 paviliun yaitu Paviliun Dairy oleh Kementerian Pertanian, Paviliun Indonesian Seafood oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan, Paviliun Closed Loop oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dan

Paviliun Kementerian Perindustrian, Paviliun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, dan Paviliun PDHI (Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia). Acara ini menargetkan dihadiri oleh 18.000 pengunjung selama rentang waktu 3 hari penyelenggaraan.

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai Host Indo Fisheries 2024 Expo & Forum
Untuk pertama kalinya dari penyelenggaraan tahun inilah Indo Fisheries dituanrumahi oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI. Ini menandai tonggak sejarah baru bagi Napindo yang turut berkomitmen menjadikan Indo Fisheries sebagai jembatan antara komunitas internasional dan industri Indonesia yang berkembang pesat. Indonesia, dengan sumber daya kelautan yang kaya dan produksi makanan hasil laut yang dinamis, merupakan salah satu pemimpin global di sektor perikanan dan akuakultur. Sehingga diharapkan Indo Fisheries 2024 Expo & Forum menjadi titik pertemuan bagi para ahli dan pebisnis dari berbagai negara, bersatu untuk mengeksplorasi, berinovasi, dan mengembangkan salah satu industri penting ini.

Erwin Dwiyana, Direktur Pemasaran Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan memaparkan latar belakang KKP menjadi host Indo Fisheries 2024 Expo & Forum, “Kita tahu bahwa Indonesia sebagai negara kepulauan, negara maritim, potensi sumber daya perikanan kita banyak, tentunya dari sisi ekspor dari sisi hilir kita perlu mendorong membuka akses seluas-luasnya pasar dari hasil nelayan, hasil pembudidaya, hasil pengolah baik itu di pasar domestik kaitannya dengan ketahanan pangan dan juga untuk mendukung ekspor atau kaitan dengan devisa.”

Erwin Dwiyana juga menjelaskan program sosialisasi SDTI (Susu, Daging, Telur, Ikan) yang Napindo lakukan juga didukung penuh oleh KKP, “Kaitan dengan ketahanan pangan, stabilitas pangan, pada kegiatan program sosialisasi SDTI kami juga memberikan dukungan dengan terlibat dalam kegiatan talkshow, disitu kami akan menunjukan, mengenalkan hidrolisat protein ikan sebagai bahan fortifikasi untuk pengayaan maupun kaitan bagaimana protein berbasis ikan ini bisa masuk ke dalam beberapa penganan atau snack yang bisa disajikan untuk kita dan keluarga.”