Menpora Dito Ariotedjo menegaskan ruang lingkup bantuan pemerintah sangat penting, meliputi pengembangan bakat calon atlet berprestasi, seleksi calon atlet berprestasi dan calon pelatih, dan pelatihan bagi atlet berprestasi. (SH.ID/Nonnie Rering).

SinarHarapan.id – National Paralympic Committee (NPC) Indonesia menargetkan dua medali emas pada ajang Paralimpiade Paris 2024. Emas ini diprediksi mampu diraih dari cabang olahraga (cabor) Para Badminton atau Para Atletik.

Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Menpora RI) Dito Ariotedjo usai penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) antara Kemenpora dengan NPCI, Rabu (6/3/2024) siang menyatakan optimistis atas NPCI itu bisa tercapai.

Penandatangan dilakukan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Asisten Deputi Olahragawan Andalan, Darmo Susilo dan Ketua NPC Indonesia Senny Marbun, disaksikan Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Surono, Staf Khusus Bidang Peningkatan Prestasi dan Pengembangan Industri Olahraga Ardima Rama Putra, dan Asisten Deputi Olahragawan Andalan Budi Ariyanto Muslim.

Menpora Dito mengapresiasi penandatangan ini yang merupakan salah satu bukti nyata dari komitmen Pemerintah dalam meningkatkan prestasi olahraga di Tanah Air. “Kita kalau membuat target pastinya melihat dengan rujukan apa yang disampaikan dari NPC, pasti ada pertimbangannya. Tetapi di babak kualifikasi nanti akan terlihat lebih jelas bagaimana secara data dan statistik target perolehan kita nantinya,” jelas Menpora.

Menurut Menpora, target itu realistis berdasarkan perkembangan NPC dan para atlet Paralimpik Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Khususnya sejak Asian Para Games 2018 di mana Indonesia menjadi tuan rumahnya.

“Kemarin di Asian Para Games 2022 kita banyak melakukan terobosan sejarah, NPC melakukan terobosan sejarah prestasi dan peringkatnya juga naik ke enam. Jadi saya sangat optimistis bahwa nanti pada akhirnya peringkat di Paralimpiade juga harusnya bisa meningkat,” jelas Menpora Dito.

Berkaca dari hasil Asian Para Games tersebut, Menpora memperkirakan torehan prestasi Indonesia tak jauh berbeda pada Paralimpiade kelak. Pasalnya sebagian negara-negara peserta Paralimpiade juga ikut serta dalam Asian Para Games. “Saya sangat optimistis. Makanya tadi saya sampaikan, insyaallah kontingen Indonesia bisa mengukir prestasi lebih baik,” harap Menpora Dito.

NPC Indonesia sendiri untuk Paralimpiade Paris 2024 menargetkan bisa meloloskan 10 cabang olahraga (cabor). Dari 51 atlet yang mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas), ditargetkan 27 di antaranya bisa lolos kualifikasi untuk berlaga dalam Paralimpiade

Menpora Dito Ariotedjo bersama Ketua Umum NPC Senny Marbun dan sejumlah pejabat di lingkungan Kemenpora foto bersama usai penandatanganan perjanjian kerjasama, Rabu (6/3/2024). (SH.ID/Nonnie Rering).

Menpora menegaskan ruang lingkup bantuan pemerintah sangat penting, meliputi pengembangan bakat calon atlet berprestasi, seleksi calon atlet berprestasi dan calon pelatih, dan pelatihan bagi atlet berprestasi. Termasuk juga bantuan berupa penghasilan dan fasilitas bagi pelatih asing yang terlibat dalam program peningkatan prestasi olahraga.

“Dengan adanya kerja sama ini saya yakin bahwa kita akan dapat membuka peluang lebih besar bagi para atlet indonesia untuk meraih prestasi yang gemilang di ajang internasional khususnya Paralimpiade Paris 2024,” sebut Menpora.

Lebih lanjut Menpora Dito membeberkan besaran anggaran yang diberikan dalam rangka Pelatnas tersebut. Dengan totalnya mencapai Rp. 36 miliar untuk sepuluh cabang olahraga (cabor) yang diikutsertakan dalam kualifikasi Paralimpiade Paris.

Rinciannya yaitu Rp 2,8 miliar untuk Para Power Lifting (angkat berat), Rp7,5 miliar untuk Para Atletik, Rp2,4 miliar untuk Para Badminton, Rp2,7 miliar untuk Para Swimming (renang), Rp6,030 miliar untuk Para Table Tennis (tenis meja), Rp1,6 miliar untuk Para Boccia, Rp4 miliar untuk Para Cycling (balap sepeda), Rp1,3 miliar untuk Para Shooting, Rp4,4 miliar untuk Para Archery (panahan), dan Rp3 miliar untuk Para Judo (blind judo).

“Dengan total Rp.36 miliar yang akan digunakan untuk babak kualifikasi sebanyak 51 atlet beserta 10 pelatih, 10 manajer dan 18 tenaga pendukung,” imbuh Menpora. Menpora Dito memanjatkan syukur lantaran saat ini sudah tercatat 12 atlet Indonesia yang lolos dalam Paralimpiade Paris. Meliputi empat atlet Para Archery, dua atlet Para Atletik, satu atlet Para Cycling, dua atlet Para Shooting, dan tiga atlet Para Swimming.

“Alhamdulillah, memang sejak 2018 kita jadi tuan rumah (Asian Para Games 2028), dan di bawah kepemimpinan Pak Senny, kita bisa melihat bagaimana melesatnya perkembangan dan prestasi dari NPC dan juga para atlet. Kini dengan dukungan dari pemerintah berupa bantuan pelatihan dan dana untuk kualifikasi, kami titipkan ke NPC agar dikelola dengan akuntabilitas tinggi. Pastikan semua tepat sasaran dan nanti berdampak pada prestasi kita di Paralimpiade Paris 2024,” tandas Menpora.  (non)

Besaran Fasilitasi Pelatnas Persiapan Kualifikasi Paralimpiade Paris 2024

1 Para Powerlifting 2.815.837.050

2 Para Atletik 7.587.795.000

3 Para Badminton 2.476.335.200

4 Para Swimming 2.733.026.000

5 Para Table Tennis 6.030.621.000

6 Para Boccia 1.662.638.000

7 Para Cycling 4.011.704.360

8 Para Shooting 1.307.212.000

9 Para Archery 4.496.053.000

10 Para Judo 3.079.980.800

JUMLAH 36.201.202.410