SinarHarapan.id-Apa makna sebenarnya dari kata “lezat”? Bagaimana makanan dapat menjadi lezat ?
Perkumpulan Pabrik Mononatrium Glutamat dan Asam Glutamat Indonesia (P2MI) menggelar edukasi tentang penggunaan MSG di Studio Kreasi Sasa, Jakarta.
Acara ini menghadirkan narasumber pakar kuliner, Irvan Kartawiria dan Harry Nazarudin, yang terkenal dengan sebutan Duo Kimiasutra.
Dan mereka mengajak peserta untuk melakukan eksperimen rasa dan memahami proses “melezatkan”.
Dr. Dase Hunaefi dari IPB turut memberikan penjelasan tentang sensori dan citarasa dari sudut pandang ilmiah.
Sedangkan Satria Gentur Pinandita, Ketua P2MI, menekankan bahwa MSG adalah produk fermentasi dengan kemurnian lebih dari 99%.
Juga edukasi ini bertujuan untuk mengklarifikasi anggapan negatif tentang MSG yang beredar di masyarakat.
Selian itu, informasi yang benar tentang MSG penting agar konsumen dapat membuat keputusan yang berdasarkan fakta.
Berdasarkan Permenkes Nomor 33 Tahun 2012, MSG bisa aman dalam bahan pangan jika dipakai secara rasional.
Harry menambahkan bahwa edukasi ini untuk menelaah mitos dan persepsi masyarakat tentang MSG.
Irvan dan Harry menjelaskan bahwa rasa itu adalah memori, dan MSG berfungsi sebagai penguat rasa, mirip dengan mentega.
Glutamat, bahan utama MSG, dapat terlihat dalam banyak bahan makanan seperti kecap, terasi, dan sayuran.
Glutamat juga terdapat secara alami dalam tubuh manusia, termasuk dalam ASI.
Irvan menjelaskan bahwa MSG memiliki sodium 30% lebih rendah dari garam, membantu mengurangi penggunaan garam dan gula.
Shiv Shagal, CEO PT Sasa Inti, berharap acara ini meningkatkan pemahaman tentang MSG di masyarakat.
Peserta menikmati makan siang fine dining yang disiapkan mahasiswa Universitas Podomoro dan Corporate Chef PT Sasa Inti.
Mereka mencicipi kuliner Asia seperti Sup Tom Yam dan Soto Betawi, merasakan bagaimana MSG memperkuat rasa secara tepat.