Gaya Hidup

Para Artis dan Pejabat Ramaikan Nobar ‘Dul Muluk Dul Manik’, Film Nasional yang Berbahasa Palembang

×

Para Artis dan Pejabat Ramaikan Nobar ‘Dul Muluk Dul Manik’, Film Nasional yang Berbahasa Palembang

Sebarkan artikel ini
Artis dan Pejabat serta Wiwiet Tatung, selaku Ketua Srikandi Dharma Wanita Sriwijaya ajak warga Palembang di Jakarta untuk nobar bareng. Foto: Rudolf Adji

SinarHaraan.id- Sukses dengan nonton bareng (nobar) di Blok M plaza Jakarta, Film Dul Muluk Dul Manik kembali digelar nobar ke 2 di XXI Epicentrum, Kuningan, Jaksel, Minggu 2 Okteber di hadiri para pejabat dan juga sutradara, produser serta artis ibukota dan Mentri perhubungan, Budi Karya Sumadi.

Film yang mengangkat tokoh legenda asal Sumatera Selatan ini, terus menyedot perhatian terutana masyarakat asal Sumatera Selatan.

Nonton bareng (nobar) yang digagas komunitas Srikandi Sriwijaya, mengajak masyarakat asal Sumsel yang tinggal di Jakarta menyaksikan film nasional yang berbahasa Palembang.

Poster film Dulu Muluk Dul Manik
Foto: Istimewa

Selain Anwar Fuadi artis yang hadir ada Dwi Yan, Meriam Belina, Roy Marten, dan sejumlah artis muda, tampak pula pejabat daerah seperti PJ Gubernur Sumsel, DR. Dr Agus Fatoni, Sekjen Partai Amanat Nasional (PAN) Eko Patrio, produser, Yakob Chandra, Wiwiet Tatung Ketua Srikandi Sriwijaya, dan pejabat lainnya.

Usai menonton Dul Muluk dan Dul Malik, Budi Karya Sumadi mengatakan,
“Bahwa film bukan cuma sarana hiburan tapi juga sarana informasi dan edukasi yang baik bagi masyarakat. Terlebih lagi bagi rakyat Indonesia yang kuat akar budayanya. Menurutnya, film ini secara keseluruhan bagus, baik dari segi maupun sinematografinya, apalagi ini film nasional yang menggunakan bahasa daerah. Ada horornya, ada humornya, ada percintaan remaja, pokoknya lengkaplah film ini”, ungkapnya.

Sementara, Drs. H. Agus Fatoni, M.Si (Penjabat Gubernur Sumatera Utara sejak 24 Juni 2024), yang biasanya dikenal serius, kali ini terlihat ngakak melihat adegan adegan film tersebut. Ia merasa terhibur dengan film ini. Lepas itu menyampaikan dukungannya terhadap produksi film yang mengangkat budaya lokal, dan berharap lebih banyak film berbahasa daerah diproduksi di masa mendatang.
Demi film Indonesia film film seperti ini harus kita dukung penuh, ” Ujarnya.

Senada dengan Agus Fatoni, Elen Setiadi (Pj Gubernur Sumatera Selatan) yang memberikan apresiasi serupa. Ia menyatakan harapannya agar film ini dapat diputar di jaringan bioskop lebih lama karena pesan moral yang disampaikan dalam film yang sangat baik. Disamping itu ia juga berharap agar daerah lain terinspirasi untuk membuat film serupa yang mengangkat cerita rakyat mereka.

Ikut nimbrung mengomentari, Komjen. Pol (Purn). Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc. mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri yang menjabat sejak 24 Oktober 2008 hingga 24 November 2009 yang juga merupakan tokoh masyarakat Palembang mengatakan kalau dirinya sangat terhibur dan bangga dengan film ini.

Sementara itu, Wiwiet Tatung, selaku Ketua Srikandi Dharma Wanita Sriwijaya Sumatera Selatan, mengungkapkan rasa bangganya terhadap budaya Sumsel yang diangkat dalam film ini. “Film ini menghibur, dialognya segar dan penuh humor. Selain itu, film ini juga mendidik, terutama untuk anak-anak agar tidak melakukan perundungan terhadap sesama,” ujarnya.
Ia pun mengajak seluruh masyarakat Sumsel untuk turut serta menonton film ini bersama keluarga dan teman-teman. (atp)