SinarHarapan.id-Menteri Pertanian Amran Sulaiman menepis isu gejolak harga pangan imbas program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia menegaskan harga komoditas seperti ayam dan telur di tingkat peternak justru tetap stabil. Kenaikan harga yang terjadi sebelumnya bersifat sementara dan akan segera terkoreksi.
Mentan mengungkapkan pemerintah sedang mengkaji pengaturan HPP jagung dan HAP telur ayam ras. Langkah ini melindungi seluruh ekosistem usaha dari petani hingga konsumen. Satgas Pangan Polri juga telah diperintahkan menertibkan pelaku usaha yang melanggar aturan harga.
Untuk memperkuat ketahanan pangan, pemerintah akan membangun pabrik pakan dan DOC di hulu produksi. Rencananya, tahap pertama membangun 12 pabrik pakan dengan anggaran Rp20 triliun. Pabrik ini akan melayani 3,7 juta peternak rakyat di seluruh Indonesia.
Badan Gizi Nasional mengalokasikan lahan seluas 500 ribu hektare untuk pasokan bahan baku MBG. Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menjelaskan 200 ribu ha untuk peternakan di Jawa. Sisanya 300 ribu ha dialokasikan untuk lahan di luar Pulau Jawa.
Pemerintah juga menggandeng Danantara yang menyiapkan anggaran Rp20 triliun. Dana ini membangun peternakan ayam pedaging dan petelur terintegrasi di seluruh Indonesia. Pembangunan peternakan terintegrasi tersebut rencananya dimulai Januari 2026.
Tim Koordinasi Program MBG membentuk lima kelompok kerja untuk mengawal program. Pokja Pasokan Bahan Baku Pangan bertugas menekan laju inflasi dari lonjakan permintaan. Mereka mempersiapkan diri menyambut musim liburan Nataru Desember ini.
Pemerintah juga mengantisipasi potensi kenaikan permintaan saat Ramadhan dan Idulfitri 2026. Berbagai langkah strategis telah disiapkan untuk menjaga stok dan stabilisasi harga. Mentan memastikan pasokan pangan nasional dalam kondisi aman dan surplus.
