SinarHarapan.id-Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa senang penerima KIP Kuliah sudah mencapai 900 ribu pada 2023 dan juga beasiswa afirmasi pendidikan tinggi untuk pelajar dan mahasiswa daerah 3T sudah mencapai 7.400.

“Saya senang penerima KIP Kuliah ini sudah mencapai 900.000 pada tahun 2023.  Ini lompatan yang sangat besar sekali. Dan juga beasiswa afirmasi pendidikan tinggi untuk  pelajar dan mahasiswa daerah 3T sudah mencapai 7400.  Saya kira ini sebuah jumlah yang sangat besar sekali,” kata Jokowi pada sambutannya pada Pembukaan Vokasifest dan Festival Kampus Merdeka ke-3 Tahun 2023 di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki, Provinsi DKI Jakara, Senin (11/12/2023).

Tadi juga disampaikan bahwa mahasiswa yang belajar di luar kampus dalam program Kampus Merdeka sudah mencapai 900 ribu orang. “Ini juga sangat banyak sekali,” imbuhnya.

Presiden Jokowi juga mengatakan senang bisa hadir dalam penyelenggaraan Vokasifest dan  Festival Kampus Merdeka. “Itu menunjukkan kolaborasi, menunjukkan kerja sama yang konkret antara perguruan tinggi, sekolah, dan industri yang sekaligus mendekatkan mahasiswa, mendekatkan siswa ke dunia kerja,” paparnya.

Bukan hanya itu, kata Jokowi,  tadi disampaikan oleh Mas Menteri (Mendikbudristek Nadiem) hasil-hasil karya yang ada itu konkret, nyata. Tadi diperlihatkan bus, aplikasi-aplikasi, platform-platform, kemudian tadi saya lihat di depan ada animasi animasi yang dihasilkan dan banyak lagi,

“Dan yang penting menurut saya penyiapan future talent, penyiapan future skill, itu betul-betul sekarang ini jauh lebih konkret, dan hasilnya tadi disampaiikan oleh Mas Menteri bahwa Global Talent Competitiveness Index  kita naik sangat tinggi. Dan  ini adalah sebuah hasil yang nyata, hasil yang konkret,” ujarnya.

“Karena memang pendidikan kita harus sesuai dengan kebutuhan masa kini dan masa depan harus memecahkan masalah, harus juga bisa memanfaatkan peluang, memanfaatkan opportunity yang ada,” imbuhnnya.

Ia meyebutkan, perubahan dunia saat ini sangat cepat sekali,  disrupsi teknologi sangat cepat sekali. “Oleh sebab itu kita harus berani untuk berinovasi menemukan cara-cara baru yang lebih efektif dalam hal apapun, dalam mengembangkan talenta-talenta muda kita, dan pendidikan tinggi, pendidikan vokasi juga punya peran yang penting untuk mengajarkan iptek yang relevan yang bisa meningkatkan akses masyarakat untuk menikmati pendidikan yang lebih baik,” terangnya.

Dalam acara pembukaan Vokasifest x Festival Kampus Merdeka, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan laporan pelaksanaan transformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi, bertajuk “Akselerasi Talenta Menuju Indonesia Emas.” Kebijakan MBKM, terang Nadiem, menjadi salah satu langkah penting untuk memaksimalkan bonus demografi jelang Indonesia Emas 2045.

Nadiem juga menuturkan bahwa transformasi ini berangkat dari diskusinya dengan Presiden Joko Widodo empat tahun lalu, di mana Presiden mengungkapkan kegelisahannya terhadap sistem pendidikan yang terkesan kaku dan kurang terbuka.

“Saya masih ingat waktu saya pertama kali diangkat oleh Pak Presiden menjadi menteri, ada diskusi yang saya tidak akan pernah lupa seumur hidup. Inilah hasil kerja untuk benar-benar membuka sistem pendidikan kita,” tutur Nadiem.

Dalam laporannya, Nadiem memaparkan hasil dari tiga perubahan besar yang mentransformasi pendidikan tinggi dan pendidikan vokasi. Adapun tiga perubahan besar tersebut, yaitu 1) sistem pendidikan yang lebih terbuka terhadap inovasi, 2) pembelajaran yang terintegrasi dengan dunia industri dan daerah, dan 3) pendidikan yang lebih inklusif, aman, dan memberdayakan. Keberhasilan ini, menurutnya, merupakan buah dari kolaborasi dan dukungan dari berbagai pihak yang turut menyukseskan gerakan Merdeka Belajar.

“Kami di Kemendikbudristek diberikan kemerdekaan untuk bereksperimentasi, berinovasi, dan melakukan hal-hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Untuk itu saya berterima kasih sebesar-besarnya kepada Pak Presiden,” kata Nadiem.(isn/infopublik)