SinarHarapan.id – Realisasi penyaluran dana program bantuan sembako atau BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai) di Bima, Nusa Tenggara Barat, hampir mencapai 50 persen.
Bansos dari Kementerian Sosial (Kemensos) tersebut disalurkan kepada keluarga penerima manfaat (KPM) melalui PT Pos Indonesia (Persero).
“Data per 1 Maret 2022, dana bansos sudah tersalurkan kepada 38.270 KPM dari total 80.279 KPM. Jadi, presentasenya sudah 48 persen. Kami optimistis tanggal 5 Maret, akan mencapai 90-100 persen, dengan catatan warga yang diundang hadir semua,” ujar Kepala Pos Cabang Bima Tri Rahayu Nigtia dalam rilis yang diterima media pada Jumat (4 Maret 2022).
Tri selaku Kepala Pos Cabang Bima membawahi tiga wilayah, yaitu Kota Bima, Kabupaten Bima, dan Kabupaten Dompu. Dalam menyalurkan dana bansos di wilayah tersebut, Tri dan jajarannya melakukan penjadwalan.
“Jam pembayaran kami atur dengan harapan warga tidak menumpuk di lokasi bayar,” katanya.
Uniknya, Dinsos Kota Bima, Dinsos Kab Bima dan Dinsos Kab. Dompu mewajibkan syarat penerima bansos sudah vaksin.
Dengan adanya persyaratan vaksin, kami diminta menyediakan tempat untuk tenaga kesehatan di lokasi. Jadi, ketika KPM datang dan belum vaksin, maka akan langsung divaksin,” ujar Tri.
Selain menyalurkan dana bansos di loket Kantor Pos, penyaluran juga dilakukan di komunitas dan mengantarkan langsung ke rumah KPM.
“Masyarakat lebih senang terima langsung di Kantor Pos karena tanpa potongan dan bisa bebas membelanjakan sembako di mana saja,” kata Kasi Penanganan Fakir Miskin Kabupaten Bima Deni Kusumayadi.
Selain itu, penyaluran dana bansos melalui Kantor Pos juga memiliki keunggulan lain. Deni menyebutkan tingkat realisasi lebih baik, yaitu dari segi pemantauan serta pelaporan lebih mudah dikoordinasikan dan akurat.
“Untuk ke depan nanti harapannya lebih baik jika dana bansos disalurkan melalui Kantor Pos karena masyarakat terima utuh, tidak ada potongan. Kalau di e-Warong karena ada selisih bahan pokok, maka nominal yang diterima dipotong,” ujar Deni.
Kenyamanan mengambil dana bansos di Kantor Pos tersebut diamini oleh KPM Suharman. “Pengambilan bansos lebih enak di Kantor Pos karena lancar, aman, terpercaya. Uangnya mau saya pakai untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Suharman.
Demikian juga halnya dengan Nurhayati. Mengambil dana bansos di Kantor Pos lebih mudah.
“Lebih gampang dan aman di Kantor Pos. Nanti uang bansos akan dipakai untuk beli sembako, beras, minyak goreng,” ucap Nurhayati.
Penyaluran di Bima tersebut hanya sebagian dari 18,8 juta KPM di seluruh Indonesia yang menjadi target penyaluran bansos sembako. Penyaluran tersebut harus selesai dalam 14 hari sejak dimulai serentak pada Minggu, 20 Februari 2022.
Adapun dana yang diberikan kepada KPM sebanyak Rp600 ribu untuk tiga bulan sekaligus, yaitu Januari, Februari, dan Maret (per bulan Rp200 ribu).
Pos Indonesia optimistis bisa mengejar target penyaluran dalam 14 hari karena memiliki jaringan luas dan telah berpengalaman.
“Kita bisa melakukannya karena punya jaringan luas dan tim yang kuat. Kita juga punya pengalaman menyalurkan BST (bantuan sosial tunai) tahun lalu,” kata Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal R. Djoemadi.
Strategi penyaluran yang dilakukan Pos Indonesia, yaitu dengan memperbanyak komunitas. Untuk mencapai target, komunitas diperbanyak menyesuaikan jumlah titik supaya tetap sesuai protokol kesehatan.