SinarHarapan.id-Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) menggelar Sosialisasi dan Kie Program Bangga Kencana Bersama Mitra Kerja Provinsi Jawa Tengah, khususnya Kabupaten Brebes.

Sosialisasi ini guna mencegah atau menurunkan angka Stunting yang masih terjadi di beberapa wilayah di tanah air.

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak karena kekurangan gizi kronis dalam waktu yang cukup lama.

Dalam kunjungan ini dihadiri oleh BKKBN, para Nara sumber : Drs. Ahmad Ma`mun, M.Si ( Kepala Dinas DP3AP2KB Kab. Brebes ), Eka Sulistia Ediningsih, SH ( Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah ), Soetriningsih, S.Sos, M.Si ( Direktur KIE BKKBN Pusat ) , dan  Hj. Nur Nadlifah, S.Ag. MM ( Anggota Komisi IX DPR RI )”.

Menurut Hj. Nur Nadlifah, S.Ag. MM ( Anggota Komisi IX DPR RI ), urusan stunting bukan masalah si kaya dan si miskin.

“Kita persiapkan anggaran. Kita juga dibantu BKKBN agar angka stunting bisa turun. Urusan stunting bukan Kaya dan Miskin tapi lebih kepada prilaku, perspektif dan kelakuan kita”, ujar Nur Nadlifah.

Sedangkan menurut Soetriningsih, S.Sos, M.Si ( Direktur KIE BKKBN Pusat ) mengatakan, yang terpenting dalam hal stunting yakni bagaimana kita merawat anak dan cucu kita. Di lingkungan ada posyandu, untuk mencegah stunting diperlukan makanan bergizi dan imunisasi. Terutama asupan hewani dan protein, baik untuk anak-anak balita mulai dari dalam perut kandungan sang ibunya (seribu pertama kehidupan), ketika mulai hamil hingga anak berusia 2 thn nantinya. Selain gizi yang terpenting juga memberikann ASI (Air Susu Ibu) . ASI exclusif pada usia 0-6 bulan tanpa memberikan apapun lainnya, full ASI. Nutrisi vitamin protein yang dimakan ibunya juga baik. Makan telur minimal 1 telur 1 hari yang merupakan protein hewani.

Sementara menurut Drs. Ahmad Ma`mun, M.Si ( Kepala Dinas DP3AP2KB Kab. Brebes ), angka stunting di Brebes masih 21,6 % menurun menjadi 14 %, artinya masih butuh penuruna 7,6%, kita yakin bisa diraih. Program percepatan penurunan angka stunting bekerjasam dengan NU yang juga memiliki kesamaan program yakni MKJP metode kontrasepsi jangka panjang membantu program stunting. Program di NU adalah terkait dengan urusan kesehatan,urusan pendidikan, urusan kesejahteraan. Salah satu programnya itu secara Nasional itu ada transformasi Digital.

Kalau masyarakat Brebes mayoritas atau minimal 30% yang ikut KBnya MKJP Insyaallah ini angka Stunting di Brebes makin turun. Salah satu indikasinya adalah indikatornya ikut KB MKJP, metode kontrasepsi Jangka Panjang antara lain implan, Intra Uterine device IUD) dan MOW (Medis operasi wanita) dan Ada satu lagi MOP (Medis Operasi Pria).”ujarnya lagi.

Hal senada juga disampaikan oleh Eka Sulistia Ediningsih, SH ( Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah, bagaimana supaya angka stunting di Brebes bisa turun, 1 dari 3 anak kena stunting, 1 dari 4 stunting jadi angkanya turun, terus jadi 1 dari 2 anak. Kalau kita bergerak bersama bisa menurunkan, kita juga berikan perhatian ke remaja putri kita. Kita siapkan remaja ini agar menjadi sehat utk menuju pernikahan. Calon pengantin di Brebes diperiksa kesehatan sebelum menikah, 3 bulan sebelumnya. Hitung lingkar atas dan angka HB. Jadi ada tiga hal yang bisa dilakukan, yakni : remaja putri, calon pengantin, ketiga ibu hamil. Cek kesehatan 6 kali selama kehamilan. Setelah melahirkan beri ASI exclusive selama 6 bulan, setelahnya bisa diberikan makanan pendamping ASI.