SinarHarapan.id – Pelantikan Pengurus WiLAT (Women in Logistics and Transport) Indonesia periode 2025-2027 dan Coffee Talk dengan tema : Perempuan Menjaga Tujuan: Ketangguhan, Inovasi, dan Pertumbuhan telah selesai diselenggarakan dengan suasana yang cukup meriah dihadiri oleh Staf Ahli Menteri Perhubungan, Capt. Yufridon Gandoz Situmeang, para ketua umum asosiasi terkait dan perusahaan-perusahaan yang berada di lingkungan industri Rantai Pasok, Logistik dan Transportasi.
Juga ucapan selamat dari Kementerian, Organisasi, bahkan dari Presiden CILT Global dan WiLAT Global Chairperson serta kehadiran Presiden CILT Indonesia dan GVC WiLAT Southeast Asia, WiLAT Global (Malaysia) dan WiLAT Brunei Darusalam, menunjukkan dukungan penuh dan harapan tinggi akan organisasi perempuan yang berkembang cukup pesat ini di Indonesia.
Women in Logistics and Transport (WiLAT) adalah sebuah forum perempuan di bawah CILT – The Chartered Institute of Logistics and Transport dimana CILT adalah organisasi profesi di bidang rantai pasok, logistik dan transportasi. CILT yang lahir di Inggris pada tahun 1919 memiliki lebih dari 30.000 anggota di lebih dari 40 negara di dunia yang berprofesi sebagai praktisi, pemilik bisnis, akademisi, pelajar, dan pembuat kebijakan, di sektor rantai pasok, logistik dan transportasi.
Sedangkan WiLAT diinisiasi secara global pada tahun 2010, diresmikan pada tahun 2013 di Srilanka dan berkembang sangat pesat dengan keanggotaan lebih dari 3.870 anggota di 40 negara di dunia dan terus berkembang.
WiLAT hadir di Indonesia pada tanggal 8 Maret 2021 diresmikan di Jakarta dengan Ibu Juliana Sofhia Damu, FCILT sebagai Ketua Pertama sekaligus Founding Chair dan diteruskan oleh Ibu Nurmaria Sarosa, CMILT sebagai Ketua WiLAT Indonesia yang baru dilantik kembali untuk meneruskan kepemimpinannya memasuki periode kedua. Kegiatan WiLAT berpusat pada 4+1 pilar utama yaitu: leadership, entrepreneurship, mentorship, empowerment dan CSR.
WiLAT terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong peran perempuan di sektor rantai pasok, logistik dan transportasi melalui program unggulan yang inspiratif. Salah satu inisiatif utama adalah Star of WiLAT, yang memberikan pengakuan kepada perempuan berprestasi dengan pengalaman luas di industri ini. Program ini dirancang untuk menjadikan mereka sebagai “bintang” yang memimpin perubahan positif di organisasi, sekaligus menjadi panutan bagi generasi penerus.
Selain itu, WiLAT juga berfokus pada pemberdayaan perempuan melalui berbagai upaya pengembangan diri. Program ini bertujuan mendukung perempuan dalam meningkatkan keterampilan dan berjejaring, baik untuk berkarier di perusahaan logistik dan tranportasi maupun yang memulai usaha sendiri di industri ini.
Dengan pendekatan yang holistik, WiLAT memberikan akses ke pelatihan, bimbingan, dan jaringan profesional yang membantu perempuan mencapai potensi terbaik mereka.
Pendidikan dan pelatihan vokasi/logistik dan transportasi yang lebih inklusif akan memperkuat pipeline talenta perempuan khususnya di sektor ini. Pendidikan merupakan langkah strategis bagi perempuan untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik.
Nurmaria Sarosa, Ketua WiLAT Indonesia berkata, ”Kami percaya bahwa populasi perempuan harus diberdayakan secara optimal, agar Indonesia tidak kehilangan hampir setengah potensinya untuk berkembang secara maksimal”.
Program-program unggulan yang ada tidak hanya memperkuat posisi perempuan dalam industri logistik dan transportasi, tetapi juga berkontribusi pada transformasi sektor ini menjadi lebih inklusif dan berkelanjutan.
”Kami di WiLAT Indonesia percaya bahwa dengan menciptakan lebih banyak ruang bagi perempuan untuk bersinar dan berkembang, masa depan industri logistik dan transportasi akan semakin cerah dan berdaya saing tinggi. Dan dengan dorongan digitalisasi (IoT, AI, big data dalam industri logistik, tranportasi dan rantai pasok), peran perempuan dalam bidang analis data logistik, rencana transportasi pintar, dan sustainability logistics akan semakin vital.” Nurmaria menambahkan.
Dalam acara Gathering WiLAT GVC Southeast Asia & WiLAT Indonesia dengan tema : Perempuan Menjaga Tujuan: Ketangguhan, Inovasi, dan Pertumbuhan di Asia Tenggara, yang dihadiri oleh para profesional, wirausaha, dan pemimpin perempuan dari Indonesia, Malaysia dan Brunei Darusalam, didiskusikan langkah-langkah mempersiapkan perempuan agar dapat menjadi lebih tangguh, lebih berani berinovasi sehingga dapat semakin bertumbuh khususnya di Asia Tenggara.
Pendidikan merupakan langkah strategis bagi perempuan untuk mendapatkan kualitas hidup yang lebih baik. Berinvestasi dalam pendidikan anak perempuan dapat mengubah komunitas, negara dan dunia. Anak perempuan yang menerima pendidikan lebih kecil kemungkinannya untuk menikah muda dan lebih mungkin menjalani kehidupan yang sehat dan produktif. Apabila populasi perempuan tidak diberdayakan secara optimal, maka Indonesia juga akan kehilangan hampir setengah potensinya untuk berkembang secara maksimal.
Perempuan Indonesia semakin menunjukkan peran pentingnya dalam dunia rantai pasok, logistik dan transportasi, meskipun sektor ini secara tradisional didominasi oleh laki-laki. Perubahan ini didorong oleh transformasi digital, kebutuhan akan keberagaman gender, dan peningkatan kesadaran akan pentingnya inklusivitas dalam dunia kerja.
Banyak organisasi dan perusahaan mulai mendorong inklusi gender, misalnya dengan program rekrutmen dan pelatihan khusus bagi perempuan. Bahkan Kementerian Perhubungan Republik Indonesia telah menyuarakan pentingnya gender mainstreaming dalam kebijakan transportasi.
Nurmaria Sarosa, Ketua WiLAT Indonesia menegaskan bahwa organisasi seperti Women in Logistics and Transport (WiLAT) yang mulai aktif di Indonesia pada tahun 2021 selalu memfasilitasi networking dan mentoring serta memberdayakan perempuan ini dapat dijadikan salah satu tempat bagi perempuan untuk mengembangkan dan mempersiapkan diri memasuki industri ini dengan kepercayaan diri yang lebih tinggi.