SinarHarapan.id – Seperti yang kerap dilakukan, PWI Pusat-IKWI kembali berbagi kebahagiaan. Kali ini, mereka melakukan aksi sosial dengan mempersembahkan Taman Baca bagi anak-anak yang menempati Panti Asuhan Amal Wanita di kawasan Ciputat, Tangerang Selatan.
Taman Baca persembahan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) ini menempati ruang aula putri di panti Asuhan tersebut.
Senin (20/3/2023) siang, Sekjen PWI Pusat, Mirza Zulhadi bersama Ketua Umum IKWI, Indah Kirana meresmikan kepustakaan khusus itu yang ditandai pemotongan pita.
Ruang aula putri kini tampak cantik dengan dinding bercat biru cerah. Di salah satu dinding berjajar rak-rak buku yang tersusun rapih. Koleksi buku-bukunya juga cukup beragam dari soal agama, pelajaran sekolah, hingga kamus bahasa.
Lantunan ayat suci Alquran oleh qariah Egha Julia Ningsih mengawali peresmian Taman Baca. Dilanjutkan pembacaan puisi oleh Andika.
Dalam kesempatan itu, PWI Pusat dan IKWI Pusat juga menyerahkan santunan berupa uang dan bahan-bahan kebutuhan pokok yang diterima langsung oleh Ketua Yayasan Amal Wanita, Henny Deliana.
“Alhamdulillah berkah dan rahmat bagi anak-anak dan seluruh keluarga wartawan Indonesia sehat semuanya, semoga selalu dalam lindungan Allah,” ucap Henny.
“Apalagi di bulan Ramadan ini InSyaa Allah amal ibadah akan diterima Allah subhanallahu wata’ala,” sambung perempuan paruh baya tersebut, masih keluarga dari salah satu pendiri panti ini, yakni Hilda Munawar yang juga salah satu penasihat IKWI Pusat.
Sekum IKWI Pusat, Yani Mirza Zulhadi menjelaskan, Taman Baca dan santunan sembako ini merupakan rangkaian kegiatan rutin tahunan IKWI menyambut bulan suci Ramadan.
“Biasanya dari tahun ke tahun kita bansos, kali ini ingin ada yang berbeda. Ibu Fad (pengurus IKWI Pusat) mengggagas bagaimana kalau taman baca,” ulasnya.
Koleksi buku-buku di Taman Baca diperoleh dari sumbangan pengurus IKWI. APP Sinar Mas turut menyumbang mushaf alquran.
“Juga nanti ada dari Kompas (Kompas Gramedia), kami minta buku-buku pelajaran. Tapi mereka (Kompas) harus survei dulu ke lokasi, sedangkan waktu (peresmian Taman Baca) sudah mepet,” beber Yani. (non)