SinarHarapan.id-Industri asuransi jiwa mencatat kinerja positif di Semester I-2025.
Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan total pendapatan naik 3,6% menjadi Rp109 triliun, ditopang premi lanjutan dan hasil investasi.
Ketua AAJI Budi Tampubolon menyebut premi lanjutan tumbuh 6,1% menjadi Rp39,66 triliun.Jumlah tertanggung juga melonjak 8,8% menjadi 123,7 juta jiwa.
“Kepercayaan masyarakat tetap terjaga meski premi baru melambat,” ujar Budi.(22/8)
Industri menunaikan tanggung jawab dengan pembayaran klaim Rp72,47 triliun kepada 5,01 juta penerima manfaat.
Klaim kesehatan justru naik 3,2% menjadi Rp12,2 triliun, dipicu lonjakan klaim individu sebesar 25,5%.
Dari sisi investasi, hasilnya melesat 38,4% menjadi Rp16,68 triliun. Aset industri mencapai Rp630,53 triliun, dengan Rp223,03 triliun ditempatkan di Surat Berharga Negara (SBN).
“Diversifikasi dan manajemen risiko menjaga portofolio tetap aman,” kata Ketua Bidang SDM AAJI, Handojo Gunawan Kusuma.
AAJI juga mendukung program OJK lewat penerapan QR Code pada Surat Tanda Terdaftar (STTD) agen asuransi.
Calon nasabah dapat memverifikasi agen langsung melalui pemindaian QR Code.
Untuk memperkuat SDM, AAJI meluncurkan Microsite Asuransi Jiwa yang berisi materi pelatihan digital.
“Transformasi agen kami dorong lewat pelatihan, digitalisasi, dan transparansi agar industri makin terpercaya,” tutup Budi.