Ekonomi

Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Bakal Tumbuh 5,5%

×

Sri Mulyani Yakin Ekonomi RI Bakal Tumbuh 5,5%

Sebarkan artikel ini
Gejolak perekonomian global terhadap pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal empat ini meningkatkan kewaspadaan. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal tiga diperkirakan masih akan tetap positif seperti pada kuartal satu dan dua 2022.

SinarHarapan.id – Gejolak perekonomian global terhadap pertumbuhan ekonomi domestik pada kuartal empat ini meningkatkan kewaspadaan. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal tiga diperkirakan masih akan tetap positif seperti pada kuartal satu dan dua 2022. Namun pemerintah terus mengkaji dampak kondisi ekonomi global ke ekonomi Indonesia.

Pergeseran risiko perekonomian dari sisi pandemi covid-19 ke beberapa hal lain seperti disrupsi rantai pasok, ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina, kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat, hingga inflasi. Dengan adanya disrupsi rantai pasok banyak negara diperkirakan akan mengalami pelemahan pertumbuhan ekonomi.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, “Pertumbuhan ekonomi kita tahun ini diperkirakan masih cukup kuat, kuartal ketiga bahkan kita berharap bisa di atas 5,5%. Kuartal keempat kita harus waspada terhadap tren pelemahan ekonomi dunia,” disela acara leaders talk series #2 di Jakarta, Rabu (26/10/2022).

Gejolak ekonomi global tahun 2022 diperkirakan masih akan terus berlanjut pada tahun 2023 nanti. Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 sebesar 2,7%, lebih rendah dari proyeksi tahun 2022 yang sebesar 3,2%.

Pergeseran risiko perekonomian dari sisi pandemi covid-19 ke beberapa hal lain seperti disrupsi rantai pasok, ketegangan geopolitik antara Rusia-Ukraina, kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat, hingga inflasi. Gejolak ekonomi global tahun 2022 diperkirakan masih akan terus berlanjut pada tahun 2023 nanti.

Dana Moneter Internasional (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 sebesar 2,7%, lebih rendah dari proyeksi tahun 2022 yang sebesar 3,2%.“IMF menyampaikan bahwa tahun 2023 ig disebut gelap. Kalau saya mengatakan begitu saya dianggap menakut-nakuti tetapi sebenarnya enggak, hanya ingin menyampaikan bahwa risiko itu sangat ada,” ungkap Sri Mulyani.

Pemerintah terus berupaya untuk mengoptimalkan APBN sebagai instrumen guna meredam gejolak perekonomian global. APBN terus bekerja untuk secara fleksibel melindungi masyarakat. (Red)