StockReview.id – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) mendorong masyarakat untuk melaksanakan kegiatan mudik lebaran dengan memanfaatkan program dari mudik gratis. Hal ini guna menekan angka kendaraan sembari meningkatkan mobilitas masyarakat di Lebaran 2024.

“Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,” kata Brigjen Pol. R. Slamet Santoso, Dirgakkum Korlantas Polri, dalam Dialog Publik “Operasi Ketupat dan Strategi Pemerintah Hadapi Mudik Lebaran 2024”, di Jakarta.

Dorongan untuk memanfaatkan fasilitas mudik gratis ini dimaksudkan untuk mengurangi kepadatan arus lalu lintas. Hal ini berdasarkan  hasil survei sebanyak 193 juta warga diperkirakan akan melakukan pergerakan pada masa mudik dan balik lebaran tahun ini.

Brigjen Pol. R. Slamet Santoso menyampaikan pihaknya telah menyiapkan strategi untuk mengatasi ini selain memberikan himbauan untuk masyarakat. Salah satu strategi terebut adalah rekayasa lalu lintas seperti larangan beroperasi bagi kendaraan barang mulai 5 – 16 April ini.

Polri juga mengerahkan 155 ribu personelnya untuk melancarkan arus mudik dan balik lebaran tahun ini, serta mengamankan tempat-tempat ibadah dan tempat wisata.

Brigjen Pol. R. Slamet Santoso juga menyebut daerah yang paling banyak dituju pemudik tahun ini adalah Jawa Timur (Jatim), disusul Jawa Tengah (Jateng), dan Yogyakarta. Sementara asal pemudik paling banyak dari Jatim dan Jakarta.

Adapun Direktur Tehnik dan Operasi PT. Jasa Marga Toll Road Tri Wahyu Subekti mengakui, besarnya kemungkinan arus pemudik menggunakan jalan tol ke arah Jawa (Timur) maupun ke arah Merak (Barat). Untuk itu, Jasa Marga menyiapkan sejumlah jalan tol fungsional Sadang – Cipunegara, juga Solo – Yogya, dan penambahan  lajur jalan tol.

“Kami juga menambahkan fasilitas CCTV untuk memantau kendaraan di jalan-jalan arteri yang terhubung dengan tol,” ungkap Tri.

Masyarakat yang akan mudik tahun ini diminta untuk betul-betul mempersiapkan kendaraan, dan kesehatan para pemudik khusususnya para pengemudi. Pemudik juga memamfaatkan akses informasi dari berbagai aplikasi yang disediakan Kemenhub, Polri, dan Jasa Marga.

Dialog publik ini dihadiri oleh pejabat di lingkungan Divisi Humas Polri, Wakil dari Kementerian Kominfo, Kemenhub, mahasiswa, dan para pejabat humas di Polda dan Polres se-Indonesia melalui jaringan online (zoom).