SinarHarapan.id-Toyota menggandeng Pertamina Patra Niaga dan TRAC untuk mendukung pengurangan emisi melalui energi baru terbarukan.
Proyek ini sejalan dengan Indonesia Net Zero Emission Roadmap, menguji bioethanol E10 pada kendaraan Toyota.
Melalui strategi Multi Pathway, Toyota memanfaatkan teknologi elektrifikasi seperti Hybrid EV dan Plug-In Hybrid EV.
Toyota juga menyiapkan kendaraan konvensional yang mendukung campuran bahan bakar bioethanol hingga 10%.
Pertamina Patra Niaga mengembangkan bioethanol sebagai bahan bakar alternatif untuk mendukung pembakaran yang lebih bersih.
Produk terbaru Pertamina mencakup Pertamax Green 95 dengan bioethanol E10, meningkatkan bauran sebelumnya dari E5.
Menurut Riva Siahaan, kolaborasi ini berdampak positif pada emisi, ekonomi, dan kesejahteraan petani lokal.
TRAC menargetkan pengurangan emisi kendaraan operasional hingga 30% pada 2030 melalui Carbon Reduction Energy 2030.
Kolaborasi ini membantu TRAC menghadirkan transportasi lebih hijau dan mendukung keberlanjutan perusahaan.
Toyota, Pertamina, dan TRAC berbagi visi menuju netralitas karbon melalui inovasi energi terbarukan.
Toyota menyediakan 50 kendaraan, termasuk Kijang Innova Zenix Hybrid EV, Avanza, Calya, dan Agya, untuk pengujian ini.

Pertamina Patra Niaga menyediakan bioethanol E10 sebagai bahan bakar utama dalam penelitian ini.
TRAC mengoperasikan kendaraan tersebut menggunakan teknologi AstraFMS untuk memantau efisiensi bahan bakar secara real-time.
Data konsumsi bahan bakar, perilaku pengemudi, dan kondisi mesin dikumpulkan secara berkala.
Toyota akan membandingkan hasil kendaraan berbahan bakar reguler dengan bioethanol.
Penelitian ini berlangsung selama satu tahun di TRAC Pool Surabaya, Jawa Timur.