SinarHarapan.id – UN Women dan Srikandi BUMN menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) guna memperkuat kolaborasi dalam mendukung kesetaraan gender di sektor bisnis. Kesepakatan ini bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif bagi perempuan di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Sebagai komunitas perempuan di BUMN, Srikandi BUMN berkomitmen menciptakan ruang kerja yang mendukung peran perempuan. Kolaborasi ini memperkuat upaya sektor bisnis dalam mengembangkan kebijakan dan program yang memajukan kesetaraan gender.
Penandatanganan Kesepakatan oleh Pihak Terkait
Ulziisuren Jamsran, Perwakilan UN Women untuk Indonesia dan Liaison ASEAN, serta Fikha Lutfi, Ketua Srikandi BUMN, menandatangani MoU ini. Selain itu, tiga Direktur Utama BUMN dari ANTAM, BTN, InJourney, dan WIKA juga menandatangani Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs) sebagai bukti komitmen terhadap kesetaraan gender.
Baca Juga: Mendag dan Menteri BUMN Sinergi Dorong UMKM
Erick Thohir, Menteri BUMN, menargetkan 25% posisi kepemimpinan di BUMN diisi perempuan. “Kesetaraan gender sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan kepemimpinan di BUMN harus mencerminkan hal ini,” ujarnya.
Dampak Positif Kesetaraan Gender
Studi menunjukkan bahwa kesetaraan gender dapat meningkatkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia hingga USD 135 miliar per tahun. Selain itu, perusahaan dengan lebih banyak perempuan di posisi kepemimpinan cenderung memiliki kinerja lebih baik dalam berbagai aspek.
MoU ini menetapkan langkah konkret dalam mewujudkan lingkungan kerja yang inklusif, yaitu:
- Mengembangkan dan menerapkan praktik bisnis yang responsif gender di seluruh BUMN.
- Melakukan penelitian untuk menyusun kebijakan pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender.
- Memberikan asistensi teknis dalam mengadopsi dan mengintegrasikan Prinsip-Prinsip Pemberdayaan Perempuan (WEPs) dalam budaya bisnis BUMN.
Komitmen untuk Masa Depan
Fikha Lutfi menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor dalam memajukan kepemimpinan perempuan. “Melalui Srikandi BUMN, kami menciptakan lingkungan kerja inklusif yang dapat menjadi contoh bagi perempuan di seluruh Indonesia,” katanya.
Ulziisuren Jamsran juga menyatakan bahwa kemitraan ini membuka peluang besar bagi kesetaraan gender. “Kami berkomitmen membangun kepemimpinan perempuan, mendorong inovasi, dan menciptakan lebih banyak kesempatan di BUMN,” ujarnya.
Sejak 2021, UN Women dan Srikandi BUMN telah berkolaborasi dalam mempromosikan kepemimpinan perempuan melalui WEPs. Sebanyak 14 BUMN telah menandatangani WEPs, menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung kesetaraan gender.
Inisiatif Baru untuk Pemberdayaan Perempuan
Kerja sama ini didukung oleh program UN Women bernama ‘Gender Action Lab (GAL): Innovation and Impact for Gender Equality in Asia-Pacific’. Program ini, dengan dukungan Australian Government Department of Foreign Affairs and Trade (DFAT), bertujuan mempercepat adopsi kebijakan bisnis yang lebih responsif gender di Indonesia.
Langkah ini menegaskan bahwa pemberdayaan perempuan adalah faktor penting dalam pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Harapannya, dengan adanya dukungan dari berbagai pihak, akan lebih banyak perusahaan di Indonesia akan mengadopsi prinsip kesetaraan gender dalam operasional mereka.