Ekonomi

Unilever Indonesia Catatkan Penjualan Bersih Rp31,5 Triliun di Kuartal Tiga

×

Unilever Indonesia Catatkan Penjualan Bersih Rp31,5 Triliun di Kuartal Tiga

Sebarkan artikel ini

SinarHarapan.id-PT Unilever Indonesia, Tbk. (“Perseroan”) mengumumkan laporan kinerja keuangan untuk kuartal III 2022 (tidak diaudit).

Perseroan berhasil mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 31,5 triliun, bertumbuh sebesar 5.0% year on year, atau 2,3% jika dibandingkan
dengan kuartal yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, Perseroan juga berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 5,3% year on year dengan membukukan laba sebesar Rp 4,6 triliun.

Ira Noviarti, Presiden Direktur PT Unilever Indonesia, Tbk. menyampaikan, “Menurut laporan
Nielsen, daya saing kami di kuartal III menguat. Market share Perseroan meningkat dalam tiga bulan terakhir dibandingkan tiga bulan sebelumnya, baik secara value maupun volume. Bisnis e-Commerce dan Unilever Food Solutions (UFS) bertumbuh lebih dari 50% selama kuartal ini. Melanjutkan
komitmen kami untuk memperkuat fundamental dan meningkatkan daya saing, kami terus menjalankan lima prioritas strategis kami: 1) Memperkuat dan unlock potensi penuh dari brandbrand besar dan produk utama melalui inovasi dan program marketing terdepan untuk mendorong pertumbuhan pasar; 2) Memperluas dan memperkaya portfolio ke premium dan value segment; 3) Memperkuat kepemimpinan di channel utama (GT dan Modern Trade) dan channel masa depan (eCommerce); 4) Penerapan E-Everything di semua lini bisnis; dan 5) Tetap menjadi yang terdepan
dalam pembangunan bisnis yang berkelanjutan.”

Lebih lanjut Ira menambahkan bahwa Perseroan telah menempatkan level investasi yang tepat untuk
meningkatkan daya saing brand-brandnya. Hal ini dilakukan dengan peningkatan investasi periklanan
sebesar 27% dibandingkan tahun lalu, dan peningkatan pengeluaran trade di channel utama. Untuk memperkuat fundamental sekaligus memastikan kemampuan untuk terus bersaing di masa depan
(future-fit), Perseroan memulai perjalanan transformasi channel-nya di semester 2 2021.

“Melanjutkan transformasi channel yang kami mulai di semester 2 tahun lalu, mulai kuartal III 2022 kami mengurangi stok di sisi trade, dan langkah ini akan berlanjut di kuartal IV 2022. Saya melihat pentingnya membangun bisnis yang future-fit dan menciptakan sistem yang efisien, sehingga kami bisa bergerak lebih gesit dan tangkas untuk merespon pasar. Dengan demikian, inovasi kami akan menjangkau konsumen lebih cepat dan kami dapat membantu customer mendorong pertumbuhan
penjualan sell-out yang kompetitif,” kata Ira. Tidak terpengaruh dengan pengurangan stok ini, penjualan Perseroan pada outlets atau pada konsumen melalui customer telah bertumbuh kuat sebesar 7.1% di kuartal III.

Rangkaian inovasi yang diluncurkan telah menunjukkan dampak nyata, dan memberikan kontribusi
terhadap pertumbuhan Perseroan. Peluncuran rangkaian Home Care Korean Strawberry dan rangkaian Shampo Dove Micellar di kuartal II terus diminati, diikuti oleh inovasi di segmen premium di kuartal III seperti Close Up dengan multi-benefit, serta peluncuran Wall’s Feast format baru dan Magnum Cookies & Cream dari divisi Ice Cream.

Sehubungan dengan prioritas strategis Perseroan yang ke lima, Ira mengatakan, “Perseroan juga
terus menjadi yang terdepan dalam hal pembangunan bisnis yang berkelanjutan. Diantaranya Bango
yang memberdayakan ratusan penjaja makanan tradisional tanah air melalui program tahunan.Festival Jajanan Bango; dan Royco dengan program Nutrimenu yang bertujuan membantu
mendorong masyarakat Indonesia yang lebih sehat dan kuat. Tahun ini Royco Nutrimenu menargetkan 100 juta piring bergizi lezat untuk disajikan di meja makan keluarga Indonesia. Yang membedakan kami sebagai bisnis yang future-fit adalah bahwa semua brand kami memiliki purpose yang jelas, yang secara kolektif menjadi penggerak kebaikan yang kuat dalam memberikan dampak
positif bagi kehidupan seluruh masyarakat Indonesia setiap hari.”
“Kami percaya bahwa kelima prioritas strategis kami sudah tepat dan dalam jangka panjang akan menghasilkan pertumbuhan yang konsisten, kompetitif, menguntungkan, dan berkelanjutan,” tutup Ira.