StockReview.id – Xiaomi menargetkan pengiriman 130.000 mobil listrik tahun ini, naik dari proyeksi awal 76.000 unit.
CEO Lei Jun menyampaikan bahwa lonjakan permintaan mendorong revisi target pengiriman kendaraan listrik sedan SU7.
Sedan SU7, meluncur Maret lalu, hadir dengan harga kompetitif, sekitar $30.000, lebih murah dari Tesla Model 3.
Penjualan kendaraan listrik (EV) dan plug-in hybrid di China kini mencapai lebih dari separuh total penjualan kendaraan.
Baca Juga: WEF: Teknologi Masa Depan Akan Ubah Dunia
Pada Oktober, penjualan kendaraan listrik tumbuh 56,7% berbanding tahun sebelumnya, mengungguli mobil berbahan bakar bensin.
Sejak Juni, Xiaomi menggandakan produksi untuk memenuhi permintaan, termasuk meluncurkan SU7 Ultra seharga $110.000.
Presiden Xiaomi, Lu Weibing, mengatakan pabrik Xiaomi kini memproduksi hingga 20.000 kendaraan per bulan.
“Kami masih berinvestasi besar dalam penelitian dan pengembangan model baru,” ujar Lu.
Xiaomi juga fokus pada pengembangan teknologi mengemudi otonom untuk memperkuat daya saingnya di pasar EV.
Pendapatan Xiaomi pada kuartal ketiga mencapai 92,5 miliar yuan, melampaui prediksi analis sebesar 91,1 miliar yuan.
Meskipun bisnis otomotifnya masih merugi, margin laba kotor unit ini tercatat 17,1% pada kuartal tersebut.
Huatai Securities memperkirakan Xiaomi dapat mengirimkan 400.000 kendaraan listrik pada 2025 dengan kontribusi 20% terhadap pendapatan.
Selain itu, Xiaomi mempertahankan posisinya sebagai produsen ponsel pintar terbesar ketiga di dunia dengan 42,8 juta unit terjual.
Untuk memperluas jangkauan, Xiaomi akan menambah toko ritel offline di China dari 13.000 menjadi 20.000 tahun depan.
Laba bersih yang disesuaikan Xiaomi meningkat 4,4% menjadi 6,25 miliar yuan, melampaui estimasi sebesar 5,92 miliar yuan.
Langkah strategis ini menegaskan komitmen Xiaomi dalam memperkuat inovasi teknologi dan memperluas pangsa pasar global.
