SinarHarapan.id – Kawasan Kota Lama Kesawan menjadi destinasi wisata baru di kota Medan.  Sektor pariwisata dipercaya menjadi salah satu sektor vital yang memiliki peran signifikan dalam menggerakkan perekonomian daerah.

Ketersediaan infrastruktur yang memadai akan mempercepat pengembangan destinasi wisata. “Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities (fasilitas pendukung perhotelan).” kata Menteri PUPR di Jakarta.

Menurut Menteri Basuki, setelah semua siap  gunakan event baru promosi besar-besaran. Kalau hal itu tidak siap, wisatawan datang sekali dan tidak akan kembali lagi, itu harus kita jaga betul,” ujarnya.

Penataan Kawasan Kota Lama Kesawan dilaksanakan oleh Direktorat Pengembangan Kawasan Permukiman melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sumut. Kawasan Kota Lama Kesawan dibangun mulai 8 Juli 2022 dan selesai pada 29 November 2023 dengan anggaran Rp93,3 miliar.

Dirjen Cipta Karya, Diana Kusumastuti menjelaskan ruang lingkup pekerjaan revitalisasi kawasan ini, seperti revitalisasi kawasan Kota Lama Kesawan.  Itu mencakup penataan jalur pedestrian, penataan lansekap, penggantian lapisan permukaan jalan, penataan cahaya, penataan saluran drainase dan  jaringan utilitas.

Dengan demikian, kawasan Kesawan kini menawarkan wajah baru yang memadukan unsur sejarah dengan kenyamanan fasilitas modern.  Penataan kawasan ini merupakan upaya untuk mengembalikan kejayaan Kesawan sebagai pusat perdagangan dan kebudayaan di Kota Medan.

Sekaligus menyediakan lingkungan yang lebih tertata dan nyaman bagi masyarakat serta wisatawan. Kesawan merupakan salah satu kawasan tertua di Medan, dikenal sebagai pusat aktivitas ekonomi akhir abad ke-19 awal Abad 20.

Terdapat sejumlah bangunan bersejarah  mencerminkan kejayaan masa lampau, misalnya, Gedung Warenhuis merupakan pusat perbelanjaan pertama di Medan.  Kemudian Gedung London Sumatera, dulunya berfungsi sebagai kantor perusahaan perkebunan Inggris, kini telah direstorasi sebagai  proyek revitalisasi ini. (rht)