SinarHarapan.id-Yayasan JHL Merah Putih Kasih (YMPK) bersama sejumlah mitra, tenant terus berupaya mencetak Sarjana pertanian.
Indonesia memiliki potensi alam yang besar yang dapat untuk kesejahteraan masyarakat.
Selain itu, sumber daya manusia yang tersedia dapat berkembang menjadi ahli di berbagai bidang.
Salah satu sektor yang perlu mendapat perhatian khusus adalah pertanian, karena kekayaan hasil bumi Nusantara, termasuk pertanian.
Untuk meningkatkan hasil pertanian unggul, petani perlu memiliki kecintaan terhadap profesinya dan pengetahuan yang memadai.
Karenanya Yayasan JHL YMPK berkomitmen untuk mencetak 1.000 sarjana di bidang pertanian dan peternakan dalam lima tahun ke depan.
Untuk mencapai tujuan tersebut, YMPK menggandeng berbagai restoran, hotel, dan jaringan supermarket guna mendukung program ini.
Serta mewujudkan swasembada pangan yang sering Presiden terpilih Prabowo Subianto tekankan.
Untuk itu YMPK menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) di Kebun Sayur, Pakancilan, Megamendung, Bogor dengan sejumlah mitra.(21/9)
Grand Lucky, Angke Jaya Resto dan Seven Kingdoms Resto, klub sepakbola Dewa United dan JHL Solitaire Resto turut bergabung.
“Ketua Dewan Pembina YMPK, Jerry Hermawan Lo, menjelaskan pentingnya kerja sama dengan tenant untuk menyerap hasil sayuran petani.”
Lebih lanjut Jerry mengatakan, Tenant mendapatkan kebebasan menentukan harga pembelian sayuran.
Dan hasil penjualan bisa untuk membiayai pendidikan anak-anak hingga menjadi sarjana, imbuhnya
Dan akhirnya YMPK bertujuan mencetak 1.000 sarjana pertanian dan peternakan yang bisa menjadi dosen atau bekerja di sektor mitra YMPK.
Jerry, seorang pengusaha yang juga aktif mendukung ketahanan pangan, menyoroti lahan Indonesia yang belum terkelola secara optimal.
Ia menekankan bahwa banyak anak muda enggan menjadi petani karena kesejahteraan petani yang masih rendah.
Sebelumnya, pada Juni 2024, YMPK menandatangani MoU dengan TNI AD, dan mendirikan SMK Pertanian di Ciemas, Sukabumi, dengan target mencetak 1.000 sarjana.
SMK ini akan memulai operasinya pada 2025, dengan 40 siswa per tahun dan memberikan pendidikan gratis.
Selain gedung sekolah, tersedia juga asrama dengan fasilitas lengkap.
Setelah lulus SMK, siswa berprestasi akan mendapatkan beasiswa S1 dan S2 di bidang pertanian, bekerja sama dengan universitas seperti IPB dan UGM.
Pendidikan di sekolah ini berfokus pada keterampilan praktis bercocok tanam dan beternak, serta kurikulum wajib untuk mendapatkan ijazah Paket B dan C.
YMPK terus mencari sumber dana untuk mendanai program pendidikan ini, termasuk hasil penjualan sayuran dari lahan pertanian yayasan yang sepenuhnya untuk mendukung biaya pendidikan.
