SinarHarapan.id – PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) menjadi salah satu perusahaan yang mendapatkan penghargaan Rintisan Teknologi (RINTEK) dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
Penghargaan yang didapatkan Kalbe merupakan wujud apresiasi pemangku kepentingan atas komitmen Kalbe dalam menghadirkan inovasi, khususnya dalam bidang kesehatan menuju Industry 4.0.
Penghargaan RINTEK diterima oleh Mulialie, Direktur Kalbe. Tak hanya Kalbe yang mendapatkan apresiasi, anak usaha Kalbe, PT Finusolprima Farma Internasional (FIMA) turut mendapatkan apresiasi Indi 4.0 awards dari Kemenperin untuk usaha yang sudah dilakukan dalam melakukan transformasi digital untuk mendukung menuju Indonesia 4.0.
“Inovasi sangat diperlukan untuk memenangkan persaingan saat ini. Melalui inovasi yang dihadirkan Kalbe dalam Penghargaan RINTEK ini, menunjukkan keseriusan Kalbe dalam menghadirkan produk dan layanan dan pada akhirnya bertujuan menyehatkan bangsa,” jelas Direktur Kalbe, Mulialie, Kamis (3/10/2024).
Dalam perhelatan Penguatan Industri melalui Optimalisasi Teknologi, Penghargaan Rintisan Teknologi Industri, dan Penghargaan Indi 4.0 tahun 2024 di Jakarta, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan penerapan Making Indonesia 4.0 merupakan strategi utama dalam menjadikan Indonesia negara 10 ekonomi terbesar dunia pada tahun 2030.
“Kinerja sektor manufaktur yang baik ini, tentunya dipacu dengan penerapan Making Indonesia 4.0 yang merupakan strategi kunci bagi Indonesia untuk menjadi negara 10 ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030,” jelas Agus.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Sherly Septiana Harjo, Pharma Manufacturing & Quality Director Kalbe menyebutkan bahwa penerapan Industry 4.0 yang berada dalam grup Kalbe terus dilakukan untuk bisa beradaptasi dalam menghadapi perkembangan dunia yang sangat pesat.
“Kalbe terus memperbarui teknologi serta menghadirkan berbagai layanan dan produk yang bermanfaat bagi masyarakat. Melalui penghargaan ini, kami sangat terpacu untuk terus meningkatkan inovasi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat,” tutup Sherly. (non)
