Foto

Elpiji Melon Harapan Baru Menghidupkan Asa Nelayan

×

Elpiji Melon Harapan Baru Menghidupkan Asa Nelayan

Sebarkan artikel ini

Di Desa Kutawaru, nelayan Kasir membawa tabung elpiji melon berwarna hijau, pahlawan hidupnya yang mengubah tantangan biaya melaut menjadi harapan baru.

SinarHarapan.id – Hari itu, suasana tenang menyelimuti Desa Kutawaru di Cilacap. Udara pagi yang segar berpadu dengan suara burung laut yang bersahut-sahutan, menemani langkah seorang nelayan bernama Kasir. Di usianya yang ke-35, Kasir berjalan dengan penuh keyakinan menuju dermaga, tempat perahu kecilnya menunggu, siap membawanya mengarungi perairan yang telah menjadi bagian hidupnya sejak kecil. Di tangan kanannya, sebuah tabung elpiji 3 kilogram berwarna hijau muda menggantung erat. “Si melon” ini tampak kontras di bawah sinar pagi, terlihat kecil tapi berperan besar dalam perubahan hidupnya.

Beberapa tahun lalu, Kasir hampir menyerah pada laut yang ia cintai. Biaya bahan bakar yang terus melonjak memaksanya mengeluarkan hampir seluruh penghasilannya hanya untuk bisa melaut. Lima liter pertalite dan oli senilai Rp75 ribu selalu menjadi pengeluaran wajib, sementara hasil tangkapan kadang tak sepadan dengan ikan yang tak banyak, udang yang hanya beberapa, membuat ia pulang dengan tangan hampa, membawa kecemasan pada keluarganya yang menanti di rumah.

Namun, suatu hari harapan datang dari program konversi BBM ke elpiji yang diperkenalkan di desanya. Konverter kit baru dari Pertamina memungkinkan nelayan seperti dirinya beralih ke elpiji yang lebih hemat biaya. Kini, hanya dengan dua tabung elpiji melon seharga Rp40 ribu, Kasir bisa melaut seharian tanpa khawatir dengan biaya yang menjeratnya.

Tabung elpiji hijau itu telah menjadi pahlawan dalam diam, membantunya bertahan dan menjaga lautnya tetap bersih. Sesampainya di dermaga, Kasir memasang tabung elpiji pada mesin perahunya yang berkapasitas 13 PK. Dalam satu tarikan, mesin itu menderu, “Greenggg… Greenggg…,” menyuarakan irama baru yang disambut Kasir dengan senyum tenang.

Dengan hati ringan, ia melaju menuju perairan Segara Anakan yang selama ini menjadi saksi bisu perjuangannya. Di atas air yang tenang, jaring-jaringnya menanti hasil tangkapan—ikan, udang, kepiting semua itu kini terasa lebih pasti, seperti masa depan yang dulu tampak samar.

Saat matahari mulai tenggelam, Kasir kembali ke dermaga dengan tangkapan cukup untuk hari itu. Ia menyambut senja dengan rasa syukur yang tak pernah berubah. Tabung elpiji melon yang sederhana itu telah memberi hidup baru, memungkinkan dirinya bertahan dan menafkahi keluarganya tanpa terbebani biaya yang melampaui kemampuannya. Bagi Kasir, elpiji melon bukan hanya bahan bakar, melainkan sahabat setia yang selalu mendampinginya dalam kerasnya kehidupan laut.  Foto: SHID/Ruht Semiono

Langkah seorang nelayan bernama Kasir. Di usia 35 tahun, langkah Kasir mantap menyusuri jalan yang sudah akrab baginya, menuju perahu kecilnya yang tertambat di ujung dermaga.

 

Di tangan kanannya, sebuah tabung gas elpiji 3 kilogram berwarna hijau tampak kokoh, menjadi sahabat setianya dalam berjuang di kehidupan sehari-hari. Beberapa tahun lalu, Kasir tercekik biaya operasional yang tinggi. Setiap kali melaut, ia perlu lima liter pertalite dan oli seharga Rp75 ribu, dan kadang pulang dengan tangan hampa, hanya membawa rasa cemas bagi keluarganya yang menanti di rumah.

 

Kasir memasang tabung elpiji melon di perahunya. Ketika mesin 13 PK mulai menderu, memenuhi udara pagi. Dengan penuh harapan, ia melaju menuju Segara Anakan, perairan yang telah lama ia kenali.

 

Elpiji melon telah menjadi pahlawan yang tak hanya menggerakkan perahu kecilnya, tapi juga menggerakkan harapan di hatinya. Tabung berwarna hijau muda itu kini menjadi sahabat setianya elpiji melon, pahlawan kecil yang mengubah hidupnya.

 

Dengan hasil tangkapan yang tak selalu menentu, kadang ia pulang dengan tangan hampa, membawa hanya rasa cemas pada keluarganya.

 

Ikan hasil tangkapan kadang hanya beberapa ekor kecil, kadang cukup untuk menutupi kebutuhan sehari-hari adalah hasil jerih payahnya menghadapi laut yang tak menentu.

 

Elpiji melon bukan hanya sekadar bahan bakar baginya ia adalah sahabat yang menemaninya menghadapi kerasnya lautan, menjadi simbol harapan baru bagi para nelayan yang tak kenal lelah.

 

 

 

 

 

 

Kesra

SinarHarapan.id –  Pertamina menunjukkan kepedulian terhadap peningkatan akses pendidikan masyarakat. Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Pertamina…

Kesra

SinarHarapan.id – Pertamina mulai mengecek ketersediaan dan kualitas BBM di Ambon. Kegiatan ini berlangsung menjelang arus balik Lebaran 2025….

Ekonomi

SinarHarapan.id – Sejak 2020, PT Pertamina (Persero) telah membantu ribuan usaha mikro kecil (UMK) berkembang lebih cepat melalui program…