Ekonomi

Pengunjung Salon Du Chocolat 2024 Serbu Cokelat Indonesia

×

Pengunjung Salon Du Chocolat 2024 Serbu Cokelat Indonesia

Sebarkan artikel ini

Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia, ACBI  berpartisipasi juga di Pameran Cokelat Internasional, Salon du Chocolat di Pavillon 5, Paris Expo Porte de Versailles, Perancis, yang akan berlangsung hingga 3 November 2024.

Para pengunjung Salon du Chocolat menyerbu stan Indonesia di hari pertama pembukaan pameran, Rabu (30/10). (Foto: ACBI/Rieska Wulandari)

SinarHarapan.id – Pengunjung  Pameran Cokelat Internasional, Salon du Chocolat  menyerbu stan Indonesia saat pembukaan, Rabu (30/10).

Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI), melanjutkan kesuksesan di pameran industri makanan dan minuman terbesar Eropa, Salon International de l’Alimentation (SIAL) Paris.

ACBI  berpartisipasi juga di Pameran Cokelat Internasional, Salon du Chocolat di Pavillon 5, Paris Expo Porte de Versailles, Perancis, yang akan berlangsung hingga 3 November 2024.

Media Relations ACBI, Aprilia Melissa mengatakan keikutsertaan di Pameran Salon du Chocolat bertujuan untuk memperkenalkan cokelat premium Indonesia di forum cokelat internasional.

“Indonesia belum dikenal sebagai penghasil kakao kualitas premium,” kata Aprilia.

“Hanya dengan berpartisipasi dalam pameran-pameran internasional sekelas Salon du Chocolat, kita mengajar market mencicipi cokelat single origin Indonesia yang tak kalah dengan cokelat yang telah lebih dulu populer di dunia,” kata Aprilia.

“Kita ingin membuka mata dunia bahwa Indonesia juga merupakan produsen cokelat berkualitas,” tegas Aprilia.

Cokelat Premium Indonesia

Aprilia, yang juga CEO Terve, produsen cokelat premium asal Bandung mengatakan Terve berharap Indonesia bisa mendapat predikat negara penghasil cokelat berkualitas premium.

Selain Terve, turut pula produsen cokelat premium lainnya, anggota ACBI, yaitu Onuka dari Makassar, Ubud Raw Bali dan Lile dari Padang

“Keikutsertaan kami di Salon Du Chocolat 2024 juga untuk membaca selera market Eropa secara lebih tajam. Agar bisa menawarkan produk yang kompetitif di pasar cokelat Eropa khususnya, dan dunia pada umumnya,” kata Aprilia.

Festival Tahunan

Salon du Chocolat 2024 adalah festival tahunan yang akan berlangsung dari 30 Oktober hingga 3 November 2024 di Pavillon 5, Paris Expo Porte de Versailles, Perancis.

Acara ini merupakan pertemuan tahunan bagi pecinta cokelat, dengan berbagai acara seperti parade busana cokelat, patung-patung cokelat yang monumental, dan berbagai workshop pembuatan cokelat.

Tema tahun ini, “Chocolate through Time,” menyoroti sejarah cokelat dan cara mengolahnya dari masa ke masa, menyajikan sudut pandang yang menarik dan edukatif bagi para pengunjung.

Salon du Chocolat 2024 juga mencakup area khusus business to business, buka mulai dari 30 Oktober hingga 1 November. Pertemuan B to B memungkinkan pelaku bisnis bertemu dengan para profesional dari industri cokelat dan permen.

Berbagai sesi mencicipi cokelat dari seluruh dunia dan pameran kreasi inovatif juga diadakan, menjadikan pengalaman yang memanjakan lidah dan mata. 

Tentang ACBI

Asosiasi Cokelat Bean to Bar Indonesia (ACBI) adalah asosiasi yang beranggotakan para pembuat cokelat artisan.  Cokelat  yang menggunakan biji kakao fermentasi 100 persen dari Indonesia untuk membuat cokelat batangan.

Misinya memperkuat petani kakao fine flavor yang fokus pada fermentasi. Juga memberikan nilai tambah terhadap biji kakao  dengan semangat keberlanjutan, transparansi, akuntabilitas dan peningkatan kesejahteraan petani.

ACBI juga membeli biji kakao langsung dari petani. Hal ini  untuk memastikan harga yang adil dan mengontrol kualitas biji kakao fermentasi.

Sejauh ini, ACBI terus menerus berkampanye produk cokelat yang sehat.  Hal ini lantaran  produk cokelat menghadapi resistensi konsumen dalam negeri selama ini. Misalnya akibat mitos yang menyebutkan kalau cokelat memicu batuk, yang beredar di masyarakat.

Tentang Terve

Terve adalah perusahaan pengrajin cokelat premium asal Bandung Indonesia hadir dalam pameran SIAL Paris 2024 dan Salon du Chocolat 2024.

Terve menjalankan usahanya dengan komitmen pada produksi cokelat premium dengan kandungan cokelat di atas 55 persen.

Bersumber pada varietas biji asli Indonesia antara lain peraih penghargaan, biji cokelat Ransiki dari Papua. Meski tergolong artisanal, Terve menghadirkan teknologi Italia.

Teknologi ini mampu mengontrol setiap langkah untuk memastikan kualitas setiap batang cokelat menjadi pengalaman istimewa bagi penikmatnya.

Dalam setahun, Terve berhasil melakukan ekspor skala kecil ke Jepang. Saat ini Terve berusaha menggaet pasar ekspor, Jerman, HK, Jepang dan UK.