Ekonomi

ILO Dorong Bisnis Bertanggung Jawab di Industri Elektronik

×

ILO Dorong Bisnis Bertanggung Jawab di Industri Elektronik

Sebarkan artikel ini

Industri elektronik Indonesia, sebagai pilar utama manufaktur nasional, menjadi fokus dalam Dialog Nasional yang digelar ILO pada 28-29 November di Jakarta.

Simrin Singh, Direktur ILO untuk Indonesia dan Timor-Leste, Elly Silaban, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI), Chairul Saleh, Plt Deputi Industri, Ketenagakerjaan dan Pariwisata Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan C. Heru Widianto, Direktur Kelembagaan dan Pencegahan Perselisihan Hubungan Industrial, Kementerian Ketenagakerjaan.

SinarHarapan.id –  Industri elektronik Indonesia, sebagai pilar utama manufaktur nasional, menjadi fokus dalam Dialog Nasional yang digelar ILO pada 28-29 November di Jakarta. Acara ini bertujuan memperkuat komitmen terhadap hak asasi manusia di tempat kerja dan promosi pekerjaan yang layak dalam rantai pasokan elektronik.

Peran Strategis Industri Elektronik

Industri elektronik berperan penting dalam perekonomian Indonesia dengan menyerap ratusan ribu tenaga kerja. Pemerintah juga menetapkannya sebagai sektor prioritas dalam peta jalan Making Indonesia 4.0.

Deputi Chairul Saleh menegaskan, “Pemerintah berupaya mendorong industri semikonduktor agar terlibat dalam rantai pasok global.”

Baca Juga: Uni Eropa-ILO Soroti Hak-hak Awak Kapal Ikan Indonesia

Tujuan Dialog Nasional

Acara ini menghadirkan lebih dari 100 pemangku kepentingan, termasuk pejabat pemerintah, asosiasi pengusaha, serikat buruh, dan pakar internasional.

Mereka berdiskusi tentang  strategi mempromosikan rantai pasokan berkelanjutan. Kemudian juga soal inovasi industri dan pembelajaran dari negara lain. Lalu tentang rekomendasi meningkatkan kompetensi tenaga kerja sektor elektronik.

Deklarasi Perusahaan Multinasional ILO menjadi pedoman utama, mencakup uji tuntas HAM untuk mendukung praktik bisnis inklusif dan berkelanjutan.

Komitmen Nasional dan Internasional

Simrin Singh, Direktur ILO Indonesia dan Timor-Leste, menyampaikan apresiasi atas Strategi Nasional Bisnis dan HAM yang diluncurkan Indonesia tahun lalu. “Indonesia dapat menjadi pemimpin ekonomi di Asia Tenggara dengan mengintegrasikan panduan internasional dan strategi nasional,” katanya.

Proyek untuk Pengembangan Industri

ILO juga memperkenalkan dua proyek pendukung. Antara lain,  RISSC (Rantai Pasokan Tangguh, Inklusif, dan Berkelanjutan). Dengan dana dari Jepang, proyek ini bertujuan memperbaiki defisit pekerjaan layak dan meningkatkan perilaku bisnis bertanggung jawab.

Kemudian juga METI-Skills. Fokus pada pengembangan keterampilan tenaga kerja untuk mendukung transisi menuju ekonomi berkelanjutan.

Harapan dan Langkah Ke Depan

Dengan kombinasi panduan internasional dan komitmen nasional, Dialog Nasional bertujuan menciptakan peta jalan baru bagi sektor elektronik Indonesia. Kerja sama erat di antara pemangku kepentingan menjadi kunci mewujudkan daya saing dan keberlanjutan industri elektronik di masa depan.