SinarHarapan.id – Perusahaan yang memiliki kode saham SICO PT. Sigma Energy Compressindo Tbk. mencetak pertumbuhan laba bersih 114,42 persen year-on-year (yoy). Dalam laporan keuangan yang baru terbit akhir September lalu, SICO membukukan laba bersih Rp4,3 miliar naik dari posisi tahun lalu Rp2 miliar per Juni 2022.
Laba SICO naik 70 persen dari laba bersih 2021 yang tercatat sebesar Rp6,4 miliar. Presiden Direktur Sigma Energy Compressindo Benny Nurdin menyatakan optimismenya bahwa kinerja SICO pada 2022 akan melampaui target. Menurutnya inovasi dan metode kerja yang lebih efektif akan mampu menghasilkan kinerja yang maksimal.
Saham SICO memiliki prospek usaha jangka panjang yang menjanjikan dan mampu memberikan imbal jasa yang baik bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.Benny menambahkan peningkatan laba bersih tersebut ditopang oleh berbagai program dan strategi dalam melakukan efisiensi biaya dan pemasaran yang efektif.
Kembali pulihnya ekonomi nasional yang turut meningkatkan permintaan akan jasa SICO. Adapun, kontribusi terbesar pendapatan Perseroan berasal dari penyewaan kompresor GasJack kepada industri minyak dan gas, yaitu sebesar 68 persen, dan diikuti pendapatan dari penjualan bahan bakar sebesar 30 persen dan jasa lainnya sebesar 2 persen.
Sebelumnya, Sigma Energy merupakan perusahaan tercatat ke-14 yang tercatat di BEI pada tahun ini. Perusahaan tersebut bergerak di bidang jasa penyewaan alat-alat untuk monetisasi minyak dan gas suar bakar dengan menggunakan teknologi kompresi untuk penurunan emisi Gas Rumah Kaca.
Diperdagangkan dengan kode SICO, perusahaan melepas 270 juta saham atau setara dengan 29,67 persen dari modal disetor dan ditempatkan dengan harga Rp 230 per saham. Direktur Utama SICO Benny mengatakan langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi untuk meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola yang lebih baik. (Red)