SinarHarapan.id – Memperingati Hari Sungai Nasional yang jatuh hari ini, PT Prasadha Pamunah Limbah Industri (PPLI) kembali menunjukkan komitmennya dalam menjaga keberlanjutan Daerah Aliran Sungai (DAS) melalui serangkaian aksi nyata, mulai dari kegiatan bersih-bersih sungai, penanaman pohon, edukasi lingkungan, hingga inovasi teknologi pengolahan limbah cair.
Manajer Humas PPLI, Arum Tri Pusposari, menyampaikan bahwa sungai merupakan elemen vital ekosistem yang harus dijaga bersama. “Sungai bukan sekadar aliran air, melainkan urat nadi kehidupan. Menjaganya adalah tanggung jawab kolektif. PPLI hadir sebagai bagian dari solusi, dengan aksi yang konkret dan menyentuh langsung masyarakat serta lingkungan sekitar,” ujarnya.
Penanaman Pohon dari Hulu hingga Hilir Sungai Ciliwung
Bersama komunitas dan relawan lingkungan, PPLI menanam ratusan pohon keras dari hulu Sungai Ciliwung di Titik 0 KM Telaga Saat, Bogor, hingga ke wilayah hilir di Condet, Jakarta Timur. Kegiatan ini bertujuan untuk mengurangi risiko banjir di wilayah Jabodetabek dan mendukung upaya mitigasi perubahan iklim.
Aksi Bersih Sungai & “Sedekah Sungai Cileungsi”
Melalui program Geber Ciliwung dan Sedekah Sungai Cileungsi, PPLI menggalang keterlibatan publik dalam membersihkan sampah sungai dan menebar benih ikan untuk menyeimbangkan ekosistem air. Aksi ini diperkuat dengan forum edukatif Ngobrol Peduli Lingkungan (Ngopling) yang mempertemukan tokoh masyarakat, media, dan aktivis lingkungan untuk berdiskusi santai namun bermakna tentang masa depan sungai.
“Kami ingin kebaikan ini menular ke lebih banyak pihak. Sungai adalah warisan, dan merawatnya adalah investasi untuk generasi mendatang,” jelas Arum.
Inovasi Teknologi: Evaporator Mobile
Sebagai bentuk solusi cepat di lapangan, PPLI memperkenalkan Evaporator Mobile, alat portabel yang digunakan untuk mengolah limbah cair industri melalui proses penguapan (evaporasi), sehingga air limbah dapat dipisahkan dari kontaminan atau dikonversi menjadi bentuk yang lebih aman. Teknologi ini memungkinkan proses penjernihan dilakukan langsung di lokasi sumber limbah.
“Teknologi itu penting, tapi yang lebih penting adalah niat dan konsistensi. Sungai tidak akan pulih hanya dengan seremoni atau seminar,” tegas Arum.
Pengolahan Limbah Cair Berbasis Bioindikator
PPLI mengolah limbah cair, dan air hasil pengolahan digunakan kembali untuk operasional internal perusahaan, seperti menyiram tanaman dan kebutuhan non-produksi lainnya — sebagai bentuk efisiensi dan konservasi air tanah.
Air limbah yang telah diolah melalui sistem Bioplant ini juga diuji menggunakan bioindikator alami, seperti ikan dan tanaman air, untuk memastikan kesesuaiannya dengan baku mutu yang ditetapkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup (KLH).
“Kami ingin menunjukkan bahwa air limbah pun dapat dimanfaatkan kembali secara aman jika dikelola dengan benar,” tambah Arum.
Komitmen Kolaboratif dan Berkelanjutan
Sebagai perusahaan pengelola limbah B3 berstandar internasional, PPLI menegaskan bahwa pelestarian sungai hanya dapat berhasil melalui kolaborasi lintas sektor — mulai dari komunitas lokal, media, akademisi, hingga pemerintah daerah.
“Setiap orang punya peran dalam menjaga sungai. Saat sungai mati, kita pun kehilangan bagian penting dari kehidupan,” pungkas Arum Tri Pusposari.