Foto

Kampoeng Reklamasi Air Jangkang Harapan yang Tumbuh dari Bekas Lubang Tambang

×

Kampoeng Reklamasi Air Jangkang Harapan yang Tumbuh dari Bekas Lubang Tambang

Sebarkan artikel ini
Dari total 37 hektare lahan bekas tambang, kini 25 hektare telah berubah menjadi kebun produktif yang dikelola dan dirawat secara berkelanjutan.

SinarHarapan.id – Iskandar mengusap keringat yang mengalir di pelipis ketika matahari tepat di atas kepala, membakar tanah yang dulu pernah gersang di Kampung Reklamasi Air Jangkang. Siang itu panas terasa memantul dari permukaan bumi, namun ia menemukan sedikit teduh di bawah pohon yang kini tumbuh meninggi, pohon yang tak pernah terbayangkan ada di lahan bekas tambang ini beberapa tahun silam.

Tak satu pun warga yang pernah membayangkan tanah berlubang, tandus, dan seolah kehilangan masa depan itu bisa berubah menjadi hamparan hijau yang produktif. Namun kini, pada lahan yang dulu hanya ditinggalkan sebagai bekas tambang, jelutung, durian, nyatoh, gaharu, hingga sirsak tumbuh dengan subur, menghadirkan pemandangan yang tak terbayangkan beberapa tahun lalu.

Perubahan besar itu berawal dari pendekatan reklamasi yang melibatkan masyarakat. PT Timah Tbk, grup MIND ID tidak hanya menanam pohon untuk memenuhi kewajiban, tetapi membangun konsep reklamasi yang digunakan kembali oleh warga sebagai ruang hidup baru. Pendekatan ini menempatkan kebutuhan masyarakat sebagai acuan utama. Warga meminta area produktif, ruang edukasi, hingga fasilitas ekonomi baru dan itulah yang dibangun.

Cerita Kampoeng Reklamasi Air Jangkang bermula sembilan tahun lalu, ketika PT Timah Tbk, grup MIND ID, memutuskan untuk menghidupkan kembali area bekas tambang yang telah berhenti beroperasi sejak 2005. Upaya penghijauan dimulai pada 2016 dengan visi yang lebih luas daripada sekadar menanam kembali pohon, perusahaan mengembangkan konsep edu ecotourism yang mengintegrasikan pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, hingga penelitian, menjadikannya kawasan wisata edukasi yang kaya pengalaman. Setelah melalui proses pemulihan dan pembangunan yang panjang, Kampoeng Reklamasi Air Jangkang akhirnya diresmikan pada 26 Desember 2019 sebagai ruang hidup baru yang memadukan ekologi, pengetahuan, dan pemberdayaan masyarakat.

Dari total 37 hektare lahan bekas tambang, kini 25 hektare telah berubah menjadi kebun produktif yang dikelola dan dirawat secara berkelanjutan. Sisa areanya dimanfaatkan sebagai danau wisata, kolam ikan, kebun hidroponik, area pembibitan tanaman, hingga fasilitas edukasi lingkungan yang membuka ruang belajar bagi masyarakat dan pengunjung. Transformasi ini membuat Kampung Reklamasi Air Jangkang ditetapkan sebagai pilot project reklamasi nasional sebuah model pemulihan lahan yang tidak hanya memulihkan lingkungan, tetapi juga menghadirkan nilai sosial dan ekonomi yang nyata bagi komunitas di sekitarnya.

Di kawasan ini juga berdiri Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Alobi, tempat beruang madu, buaya, merak, dan berbagai satwa dilindungi dirawat sebelum akhirnya dilepas kembali ke habitat alaminya. Keberadaan fasilitas ini menegaskan bahwa pemulihan lingkungan tidak hanya soal menghijaukan lahan, tetapi juga menghidupkan kembali keseluruhan ekosistem. Dukungan infrastruktur energi bersih seperti PLTS berkapasitas 10,5 kWp semakin memperkuat konsep keberlanjutan kawasan. Sementara itu, keberadaan embung air, peternakan, dan kebun hidroponik menunjukkan bagaimana kegiatan reklamasi dapat terintegrasi secara nyata dengan pengurangan emisi, ketahanan pangan, dan pemenuhan kebutuhan lokal.

PT Timah Tbk, bagian dari MIND ID, terus mendorong praktik good mining melalui reklamasi lahan, konservasi lingkungan, serta program pemberdayaan masyarakat yang terintegrasi. Seluruh upaya ini dijalankan dengan mengacu pada kerangka strategis ESG milik MIND ID yang disebut Sustainability Pathway, yang mencakup enam pilar dan 27 topik keberlanjutan. Enam pilar tersebut meliputi Environment and Climate Change, Smart Operation and Product Stewardship, People, Society, Economic Development, dan Governance, yang bersama-sama menjadi fondasi bagi PT Timah dalam menerapkan pertambangan yang bertanggung jawab dan berorientasi pada masa depan. Foto dan Teks: Ruht Semiono