SinarHarapan.id – Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Arrmanatha C. Nasir, turut hadir meresmikan pembukaan Kedutaan Besar (Kedubes) Republik Angola di Jakarta Selatan. Peresmian ini dilaksanakan bertepatan dengan perayaan 70 Tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA).
Sekretaris Negara Bidang Administrasi, Keuangan, dan Warisan Budaya Republik Angola, Osvaldo Dos Santos Varela, hadir langsung mewakili Menlunya dalam acara tersebut.
Pembukaan Kedubes di Jakarta merupakan langkah penting Pemerintah negeri itu untuk semakin mempererat hubungan bilateral dengan Indonesia.
Sebelumnya, perwakilan diplomatik Angola berkedudukan di Singapura, namun kini dipindahkan ke Jakarta, yang juga terakreditasi untuk Brunei Darussalam.
Baca Juga: Pengusaha Namibia dan Angola Hadiri Trade Expo Indonesia 2024
Kerja Sama Bilateral RI-Angola
Sebelum peresmian Kedubes, Wamenlu Arrmanatha dan Osvaldo Dos Santos Varela melakukan pertemuan bilateral. Untuk membahas langkah-langkah konkret penguatan kerja sama antara kedua negara.
Dalam pertemuan tersebut, kedua pihak menyepakati beberapa hal penting. Di antaranya penguatan kerja sama politik melalui mekanisme Konsultasi Politik dan Joint Commission for Bilateral Cooperation (JCBC).
Menlu kedua negara akan menandatangani kesepakatan tersebut dalam waktu dekat.
Indonesia dan Angola juga membahas berbagai nota kesepahaman (MoU) di sejumlah sektor. Termasuk minyak dan gas, industri, perikanan dan sumber daya kelautan, serta pelatihan diplomatik. Selain itu, kedua negara berkomitmen untuk segera mempercepat pembentukan Indonesia-Angola Preferential Trade Agreement (PTA) yang sempat tertunda sejak Oktober 2021.
Diversifikasi Ekonomi dan Kerja Sama Migas
Angola merupakan sumber minyak terbesar kedua bagi Indonesia dari kawasan Sub-Sahara Afrika, dengan impor minyak mencapai 12 juta barel per tahun. Namun, kedua negara tidak hanya berfokus pada sektor migas. Indonesia dan Angola juga tengah berupaya mendiversifikasi kerja sama ekonomi, termasuk di bidang agroindustri dan perikanan.
Selain itu, Indonesia juga siap mendukung visi Angola untuk menjadi produsen utama sektor pertanian dan perikanan di kawasan Sub-Sahara Afrika dalam lima tahun mendatang. Pemerintah Indonesia mendukung Angola dalam mencapainya melalui skema kerja sama pembangunan internasional.
Kerja Sama Regional dan Dukungan terhadap Presidensi Uni Afrika
Dalam bidang kerja sama regional, Indonesia menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap Angola yang tengah menjabat sebagai Presiden Uni Afrika pada 2025. Kedua negara sepakat untuk memperkuat kerja sama antara ASEAN dan Uni Afrika, khususnya dalam menghadapi tantangan global saat ini.
Wamenlu Arrmanatha juga menegaskan bahwa pembukaan Kedubes Angola di Jakarta di tengah ketidakpastian global merupakan sinyal positif bagi kerja sama Selatan-Selatan, yang dapat berkontribusi pada reformasi tata kelola global yang lebih adil.
Tata Kelola Global yang Lebih Adil
“Kehadiran Kedutaan Besar Angola di Jakarta merupakan langkah besar dalam mempererat kerja sama bilateral dan juga dalam rangka menciptakan tata kelola global yang lebih adil,” ungkap Wamenlu Arrmanatha.
Ia juga menambahkan bahwa kerja sama RI-Angola sejalan dengan semangat Asia-Afrika, di mana negara-negara berkembang dapat saling mendukung untuk memperjuangkan kepentingan bersama di panggung internasional.
Dengan pembukaan Kedubes Angola di Jakarta, kedua negara berharap dapat menciptakan peluang-peluang baru dalam berbagai sektor, baik itu ekonomi, politik, maupun budaya. Ke depan, kedua negara sepakat untuk terus berkolaborasi dan memperkuat hubungan dalam menghadapi berbagai tantangan global.