SinarHarapan.id – Di tengah geliat industri pertanian yang terus berkembang, Asrip, seorang pemilik usaha jahe merah, menjadi contoh nyata bagaimana pembinaan dari Astra melalui Yayasan Dharma Bhakti Astra (YDBA) mampu mengubah nasib para petani di daerah ini.
Sejak bergabung dengan Astra melalui YDBA pada tahun 2020, Asrip merasakan manfaat yang signifikan dari program pembinaan yang disediakan.
Bidang usaha yang dijalankan Asrip adalah pertanian jahe merah, yang telah menjadi komoditas unggulan di wilayah Lebak, Banten.
Dengan dukungan YDBA, Asrip tidak hanya meningkatkan produktivitas tetapi juga diversifikasi produk. Saat ini, dia sedang mengembangkan produk turunan seperti simplisia dan bubuk jahe merah.
“Dengan bantuan YDBA, kami dapat meningkatkan hasil panen kami dari 8 ton per tahun menjadi 37,61 ton pada tahun 2022,” ujar Asrip, menggambarkan peningkatan produktivitas yang luar biasa.
Program pembinaan YDBA memberikan sejumlah manfaat bagi UMKM, termasuk. Pendaftaran dan asesmen UMKM perlu mendaftar dan menjalani asesmen awal untuk mengidentifikasi kebutuhan dan potensi pengembangan.
Pelatihan dan pendampingan setelah asesmen, YDBA menyediakan pelatihan yang mencakup berbagai aspek, mulai dari manajemen hingga teknologi pertanian.
Akses jaringan dan pasar Astra melalui YDBA membantu UMKM menjalin kemitraan dengan industri besar, seperti PT Bintang Toedjoe, dan berpartisipasi dalam pameran untuk memperluas pasar.
Monitoring berkala melakukan evaluasi berkala untuk memastikan UMKM terus berkembang.Pendampingan yang diberikan Astra melalui YDBA telah memberikan dampak positif yang signifikan bagi Asrip dan petani jahe merah lainnya.
Sebelum mendapatkan pembinaan, omzet usaha mereka sekitar Rp78 juta. Namun, setelah program pembinaan, omzet meningkat pesat menjadi sekitar Rp358 juta pada tahun 2022, atau meningkat hingga 494%.
“Program ini tidak hanya meningkatkan pendapatan kami, tetapi juga kualitas produk. Kami sekarang memiliki standar operasional prosedur yang lebih baik,” tambah Asrip.
Asrip berharap agar YDBA dan Astra dapat terus memberikan dukungan dalam hal teknologi dan inovasi.
Dia juga menginginkan pengembangan produk turunan dan akses pasar yang lebih luas untuk meningkatkan kesejahteraan petani.
“Dengan kolaborasi yang kuat, kami yakin dapat membawa produk jahe merah ke pasar yang lebih luas, baik di tingkat nasional maupun internasional,” tutup Asrip dengan penuh harapan.
Kisah sukses Asrip adalah contoh inspiratif dari dampak positif program pembinaan UMKM yang dilakukan oleh YDBA.
Dengan peningkatan produktivitas, akses pasar, dan pendapatan, petani jahe merah di Lebak, Banten, menunjukkan bahwa dengan dukungan yang tepat, pertanian dapat menjadi lebih berdaya saing dan berkelanjutan.
Menurut Koordinator Lembaga Pembinaan Bisnis (LPB) YDBA di Lebak Dani Kurniaberperan penting dalam membina Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) untuk mencapai kemandirian dan keberlanjutan
Melalui berbagai program dan strategi yang komprehensif, LPB tidak hanya memberikan dukungan saat ini, tetapi juga memastikan UMKM mampu menularkan ilmunya kepada rekan-rekan seprofesi secara berkesinambungan.
“LPB YDBA Lebak fokus pada memberikan edukasi menyeluruh kepada UMKM dengan mengundang para ahli dari YDBA serta stakeholder terkait” ungkap Dani
Pelatihan mencakup pengembangan semangat kewirausahaan, kemampuan administrasi, dan manajerial baik teknis maupun non-teknis. Para pelaku usaha juga diberikan akses terhadap informasi pasar, teknologi, dan pendanaan yang relevan.
LPB YDBA menyediakan pendampingan dan mentoring berkelanjutan untuk membantu UMKM mengatasi berbagai tantangan operasional dan strategis. Bimbingan dalam penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) juga diberikan, untuk memastikan bahwa bisnis UMKM tetap berkelanjutan dan bertanggung jawab.
Dani juha menatakan, “dengan memperluas akses pasar untuk UMKM melalui kolaborasi dan kerjasama dengan industri besar. Melalui surat perjanjian kerjasama (SPK), UMKM binaan dijadikan bagian dari rantai pasok yang memiliki target dan pembayaran yang terukur. Ini membantu mereka mendapatkan peluang pasar yang lebih baik” tandasnya.
Dengan semakin ketatnya persaingan di pasar, LPB mendorong UMKM untuk mengadopsi teknologi terbaru dan inovasi dalam operasional mereka. Penggunaan teknologi modern diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan daya saing produk UMKM di pasar. (rht)