SinarHarapan.id-Billy Mambrasar, Duta Sekolah Energi Berdikari Pertamina, menyoroti rendahnya pemanfaatan panas bumi di Indonesia.
Menurut data Dewan Energi Nasional, Indonesia memiliki cadangan panas bumi tertinggi dunia, mencapai 24.000 Megawatt.
Namun, hingga akhir 2023, pemanfaatannya baru 12,5%, meskipun banyak wilayah di Indonesia belum mendapatkan listrik.
Billy menyampaikan hal ini saat menghadiri Sekolah Energi Berdikari (SEB) di SMA KP 2 Paseh Ibun, Kamojang, Kabupaten Bandung, pada Jumat (17/01).
Ia hadir bersama Dian Hapsari Firasati, CSR Manajer Pertamina, dan Fairuz, General Manager PT. Pertamina Geothermal Energy.
Dalam kesempatan tersebut, Billy mengucapkan terima kasih kepada PT. Pertamina Geothermal Energy, yang telah berkontribusi besar dalam penyediaan energi panas bumi.
“Desa Kamojang telah menghasilkan 235 Megawatt listrik, yang cukup untuk 260.000 rumah dan mengurangi emisi karbon 1.2 juta CO2 per tahun,” ujarnya.
Billy, yang juga Staf Khusus Presiden RI dan Duta Pembangunan Berkelanjutan Indonesia, mengapresiasi PLTP Kamojang yang beroperasi sejak 1983.
PLTP tersebut memiliki jejak emisi karbon 10 kali lebih rendah dibandingkan dengan energi fosil.
Meski demikian, Billy menyebut bahwa Pertamina tidak bisa mengoptimalkan panas bumi sendirian.
Ia meminta pemerintah mendorong keterlibatan sektor swasta dan segera mengeluarkan UU Energi Baru dan Terbarukan dengan insentif bagi pihak swasta.
Billy Mambrasar, lulusan Fakultas Teknik Pertambangan ITB dan S-2 dari Australian National University serta Harvard University, kembali ditunjuk sebagai Duta Sekolah Energi Pertamina.
Ia memiliki pengalaman 10 tahun di sektor energi dan menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Youth Energy & Environment Council.
Sebagai bagian dari Sekolah Energi Berdikari, Billy bersama Pertamina mengunjungi 13 sekolah di seluruh Indonesia untuk memberikan edukasi, pelatihan, dan penanaman pohon.
Tujuannya adalah membentuk karakter peduli energi dan lingkungan di kalangan siswa.
Tahun lalu, SEB berhasil mengedukasi 5.135 siswa, menghemat biaya listrik Rp 70 juta/tahun, dan mengurangi 42.000 kg CO2eq/tahun.
Atas pencapaian tersebut, Pertamina menerima SDG Action Awards 2024 dari Wakil Presiden RI, KH. Maruf Amin.